MOMSMONEY.ID - Kunci mengembangkan dan sukses mempertahankan bisnis adalah inovasi produk. Aktif memasarkan sembari melakukan inovasi produk menjadi kunci keberhasilan dalam sebuah bisnis.
Inovasi brand lokal belakangan terus bermunculan dan menunjukkan perkembangan yang menjanjikan lewat kualitas. Harga bersaing hingga strategi marketing yang baik juga menjadi strategi para pelaku usaha di tanah air.
Tak heran, dalam beberapa tahun terakhir, industri tanah air termasuk industri kecantikan lokal sangat bertumbuh dengan pesat dan mulai mendominasi pasar. Inovasi yang dilakukan para pelaku usaha di bidang ini juga kian berkembang pesat.
Data BPOM mencatat, industri kosmetika mengalami kenaikan jumlah perusahaan hingga 20,6%. Sebanyak 819 industri kosmetika bertambah menjadi 913 industri terhitung dari tahun 2021 hingga Juli 2022, termasuk UMKM di industri tersebut yang naik signifikan sebesar 83%.
Berdasarkan riset Nielsen, di triwulan pertama 2022, dibandingkan kategori lain di kelompok fast moving consumer good (FMCG), produk kecantikan termasuk yang berkontribusi besar pada pertumbuhan sales di e-commerce, bahkan pertumbuhannya di atas 10% di e-pos market.
Baca Juga: Volatilitas saat Berinvestasi, Ini yang Sebaiknya Investor Lakukan
Potensi industri kecantikan di Indonesia memang sangat dinamis sehingga membuat semakin banyak pelaku usaha di industri kecantikan bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Anugrah Pakerti, Founder & CEO of AVO Innovation Technology, mengatakan, membangun produk yang mampu bersaing di market lokal memiliki tantangan tersendiri, tetapi terdapat ruang terbuka yang cukup besar untuk berkembang, terutama di sektor skincare.
Butuh konsistensi dalam melakukan continuous improvement dalam pengembangan inovasi-inovasi produk melalui pendekatan humanis.
"Oleh karena itu, masyarakat dapat menerima produk kami bukan karena faktor dikasihani sebagai produk lokal, tetapi lebih karena kualitas produk terbaik sebagai value utama yang kami tawarkan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (23/10).
Menurut Anugrah, produk lokal harus bisa gesit dalam melakukan inovasi bisnis dan menghasilkan produk sesuai dengan selera dan kebutuhan terkini pelanggan.
Baca Juga: Bingung Cara Mencapai Financial Freedom, Konsultan Keuangan Bisa Jadi Solusi
Selain itu, perlu diperhatikan juga pemilihan platform yang tepat untuk menjangkau konsumen pada titik customer journey yang relevan untuk meningkatkan conversion rate dan reputasi brand, seperti memanfaatkan ragam channel marketplace.
Walaupun, saat ini banyak sekali channel live streaming di e-commerce ataupun social commerce sebagai brand yang memiliki value, diperlukan kecermatan dalam memanfaatkan beragam tools ini sesuai dengan identitas produk yang dibangun.
Santi Tan, Co-Founder & CEO dari Saff & Co menambahkan, a good product will sell itself. Produk lokal harus berani fokus untuk meningkatkan added value dalam setiap produk yang ditawarkan.
"Dalam praktiknya, diperlukan kolaborasi dengan stakeholders lain untuk memperkuat ekosistem bisnis di Indonesia, sehingga tercipta persaingan sehat dan berkelanjutan di masa depan," ungkap Santi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News