BisnisYuk

Inilah Strategi CEO EFN Gabrielle Halim Kembangkan Bisnis

Inilah Strategi CEO EFN Gabrielle Halim Kembangkan Bisnis

MOMSMONEY.ID - CEO EFN Gabrielle Halim mengungkapkan kisah di balik mengembangkan bisnis. Simak, yuk.

Tak dipungkiri, perkembangan bisnis kuliner beberapa waktu belakangan kian berkembang pesat. Pelaku usaha di sektor makanan dan minuman pun kian banyak bermunculan.

Peluang ini yang coba dilirik Erajaya Food & Nourishment (EFN), salah satu unit bisnis dari Erajaya Group yang mengembangkan bisnis kuliner lewat konsep-konsep barunya.

CEO Erajaya Food & Nourishment Gabrielle Halim melihat, food & beverages adalah industri yang memenuhi kebutuhan dasar manusia.

Sifatnya mungkin basic dan mendasar, tetapi cara pemenuhan kebutuhan tersebut terus berevolusi dan berubah seiring waktu. Dalam kondisi ini, perubahan adalah suatu yang konstan dan menjadi syarat survival.

"Perusahaan yang dapat berevolusi sejalan dengan kebutuhan pelanggan, atau bahkan melihat tren ke depan, akan sukses dan memimpin pasar," kata Gabrielle kepada Momsmoney.

Peluang pasar industry F&B di Indonesia yang masih sangat besar dinilai Gabrielle menjadi kesempatan untuk menghadirkan konsep kuliner baru bagi EFN untuk konsumen Indonesia.

"Kami melihat adanya konsolidasi pasar selama masa pandemi, dan ini membuka kesempatan untuk pemain baru hadir dengan konsep yang inovatif dan kreatif, yang menarik untuk pelanggan dari berbagai kalangan dan latar belakang socio ekonomi," lanjutnya.

Baca Juga: Mencicipi Drunken Ice ala Paris Baguette

Dari situ, EFN mencoba digitalisasi dan kemajuan teknologi yang membuat operasionalnya menjadi lebih efisien.

Sebagai catatan saja, sejauh ini EFN telah memiliki beberapa brand makanan dan seperti Paris Baguette yang sudah tersebar di 12 gerai di Jabodetabek, Medan dan Surabaya. Ada juga satu gerai Bacha Coffee di Plaza Senayan, Jakarta.

Serta Curry Up yang merupakan brand terbaru dari portfolio EFN yang baru saja membuka outlet pertamanya di ASTHA @ District, SCBD.

Tak sekadar gencar ekspansi dalam bisnisnya, Gabrielle menyebutkan, untuk membuka gerai food and beverages di Indonesia ada berbagai pertimbangan yang dilakukan.

Apalagi, bisnis F&B adalah bisnis ritel yang sangat tergantung pada lokasi yang baik dan tepat. Hal inilah yang menjadi tantangan baik saat memperkenalkan merek baru atau melakukan ekspansi.

"Kami bersyukur memiliki hubungan yang sangat baik dengan pengembang dan pemilik atau  pengelola pusat perbelanjaan, sehingga sangat terbantu dalam memperoleh lokasi-lokasi premium di kota-kota utama Indonesia," ujarnya.

Karena itu, pertimbangan Gabrielle melakukan ekspansi bisnis adalah memperhatikan kualitas SDM yang mumpuni.

Dia bilang, tim operasional memegang kunci keberhasilan dalam memberikan pelayanan dan customer journey yang positif dan berkesan. Dan, Erajaya Group sangat memperhatikan pengembangan kualitas SDM.

Baca Juga: Paris Baguette Sambut Hari Kemerdekaan Dengan Beragam Menu Baru

"Kami memiliki Corporate University yang mengembangan kurikulum dan program pelatihan internal yang relevan untuk kebutuhan bisnis kami," ungkap Gabrielle 

"Di samping itu, kami juga bekerja sama dengan universitas dan Lembaga Pendidikan vokasi sebagai bentuk komitmen kami atas pengembangan sumber daya manusia," imbuhnya.

Ke depan, Gabrielle optimistis mampu menguatkan bisnisnya khususnya di sektor food and beverage.

Pasalnya, sebagai bagian Erajaya Group, pemain ritel yang telah berpengalaman hampir 30 tahun di Indonesia menjadi nilai tambah yang mungkin tidak dimiliki group lain dan sangat membantunya dalam membentuk bisnis EFN.

Pengetahuan mendalam akan bisnis ritel di Indonesia, relationships yang telah terbangun dengan stakeholders, database pelanggan dalam sistem CRM yang terintegrasi dan pembelajaran yang diakumulasi selama puluhan tahun menjadi bagian dari bekal EFN dalam membangun bisnis.

"Komitmen Erajaya Group untuk menekuni sektor F&B telah dipelajari secara mendalam, dan bagian dari komitmen ini kami harus optimis dan positif," kata Gabrielle. 

"Salah satu kunci keberhasilan, menurut saya, adalah bagaimana kita melihat peluang, termasuk dalam kondisi yang sulit dan menantang sekalipun,” katanya lebih lanjut.

Pasar F&B di Indonesia masih sangat bergairah menjadi pekerjaan yang memacu semangat Gabrielle dalam menciptakan konsep kuliner baru.

Baca Juga: Ekspansi Kuliner Erajaya Food & Nourishment, Hadirkan Curry Up

Dirinya meyakini, dengan kejelian menelaah pasar, team yang solid, inovasi dan fokus akan pelayanan mampu membuat merek-merek dibawah naungan EFN akan terus dicintai pelanggan.

Ia pun selalu terbuka dan mengeksplorasi bisnis baru sembari melakukannya dengan analisa mendalam, penuh kehati-hatian dan memperhatikan kondisi mikro dan makro ekonomi lokal, regional dan global.

"Kami juga memastikan bahwa line-up baru yang kami perkenalkan relevan dengan konsumen dan penikmat kuliner di Indonesia," tuturnya.

Setelah memperkenalkan merek baru Curry Up, dalam waktu dekat EFN akan memperkenalkan merek Wetzel’s Preztels, yang akan melengkapi portfolio kami di sektor kuliner ‘grab and go’.

Di samping merek baru, dirinya menyebut EFN akan terus memperkuat performa, produktifitas dan profitabilitas merek- merek yang sudah ada sebelumnya seperti Paris Baguette dan Bacha Coffee.

Kemungkinan ekspansi akan terus ditelaah dengan hati-hati, sehingga performa bisnis tetap terjaga.

"Dalam beberapa bulan ke depan, misalnya, kami akan membuka beberapa gerai baru Paris Baguette, yang dalam 3 tahun perjalanannya ternyata mendapatkan sambutan luar biasa positif dari konsumen Indonesia," jelas Gabrielle.

Selanjutnya: 5 Emiten Bakal Bagikan Dividen di Bulan Oktober, Cermati Rekomendasi Sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News