MOMSMONEY.ID - Tanah yang subur adalah salah satu faktor penting untuk mendapatkan hasil tanaman yang baik dan berkualitas. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kondisi tanah Anda sebelum menanaminya.
Kualitas kondisi tanah ini dapat diketahui dengan melakukan beberapa pengujian untuk menentukan tingkat pH, dan kandungan nutrisinya. Selain itu, Anda juga akan mengetahui tekstur, komposisi, dan drainase tanah Anda. Dilansir dari The Spruce, berikut 4 cara menguji kondisi tanah yang mudah dilakukan.
Uji Remas
Salah satu sifat yang paling mendasar dari tanah adalah komposisinya. Secara umum, tanah diklasifikasikan sebagai tanah lempung, tanah berpasir, atau tanah liat. Tanah lempung biasanya dianggap sebagai tanah yang ideal untuk menanam karena mempertahankan kelembapan dan nutrisi tetapi tidak tetap basah.
Tanah berpasir cepat kering dari basah, tetapi memiliki masalah dalam mempertahankan nutrisi. Sementara tanah liat kaya akan nutrisi, tetapi pengeringannya lambat.
Baca Juga: Ini Hal-Hal yang Akan Dialami Tanaman Ketika Kekurangan Air
Untuk menentukan jenis tanah ini, Anda dapat mengambil segenggam tanah lembap. Lalu, remas dengan kuat. Setelah itu, buka tangan Anda dan lihat kondisi tanahnya. Kemungkinan, akan ada tiga hal yang terjadi.
- Tanah mempertahankan bentuknya dan ketika Anda menyodoknya pelan, posisi tanah akan hancur: Ini adalah kondisi tanah lempung dan sangat sempurna untuk menanam.
- Tanah mempertahankan bentuknya, tetapi ketika disodok, tanah tetap keras: Ini adalah kondisi tanah liat.
- Tanah segera berantakan setelah Anda melepaskan genggaman: Ini berarti merupakan tanah berpasir.
Uji pH
PH tanah sangat berkaitan dengan seberapa baik tanaman dapat tumbuh. Ini diuji pada skala 0 hingga 14, dengan nol sangat asam dan 14 sangat basa. Kebanyakan tanaman tumbuh dengan pH netral di antara skala 6 dan 7. Ketika pH tanah lebih rendah 5 atau lebih tinggi dari 8, tanaman tidak akan tumbuh dengan baik.
Ada banyak alat yang dapat digunakan untuk menguji pH tanah. Alat ini cukup akurat, tetapi Anda harus memastikan bahwa Anda mengikuti instruksi pengujian dengan benar. Namun, Anda juga dapat membawa sampel tanah Anda ke laboratorium untuk dianalisis secara menyeluruh.
Uji Perkolasi
Uji perkolasi atau penyaringan penting untuk menentukan apakah tanah memiliki masalah drainase atau tidak. Sebab, beberapa tanaman tidak dapat bertahan dalam kondisi akar yang terlalu basah. Untuk mengujinya, Anda dapat melakukan:
- Gali lubang di tanah yang diuji dengan lebar sekitar 6 inci dan kedalaman 1 kaki.
- Isi lubang dengan air dan biarkan mengalir sepenuhnya.
- Isi lubang dengan air lagi.
- Catatlah berapa lama waktu yang dibutuhkan air untuk mengalir. Jika waktu yang dibutuhkan selama 4 jam, artinya tanah memiliki drainase yang buruk.
Baca Juga: Tips Merawat Bibit Tanaman yang Tepat Saat Penyemaian
Uji Cacing
Cacing merupakan indikator yang bagus untuk kesehatan tanah secara keseluruhan, terutama dalam hal aktivitas biologis. Jika tanah Anda memiliki cacing, berarti kemungkinan tanah memiliki semua mikroba bermanfaat yang menghasilkan tanah yang sehat dan kuat. Cara melakukan tes ini, yaitu:
- Pastikan tanah telah menghangat hingga setidaknya 55 derajat dan agar lembap, tetapi tidak basah kuyup.
- Gali lubang sedalam 1 kaki dan tempatkan tanah di atas terpal atau selembar karton.
- Saring tanah dengan tangan Anda saat Anda memasukkannya kembali ke dalam lubang, sambil menghitung cacing tanah yang Anda temukan. Jika Anda menemukan setidaknya 10 cacing, artinya tanah Anda dalam kondisi yang cukup baik. Jika kurang dari itu, menunjukkan bahwa mungkin tidak ada cukup bahan organik di dalam tanah yang membantu populasi cacing sehat atau tanah Anda terlalu asam atau basa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News