MOMSMONEY.ID - Dapatkan insight teknikal terbaru dan rekomendasi saham dari MNC Sekuritas untuk perdagangan Kamis (26/7) berikut ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,06% ke level 8.040 pada perdagangan terakhir, disertai peningkatan volume penjualan.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, best case IHSG masih berpeluang menguat untuk membentuk bagian dari wave [iii] menuju area 8.200-8.246. Namun, pada skenario lain IHSG rawan terkoreksi lebih dulu menguji level 7.894-7.959.
Baca Juga: Rerata Nilai Transaksi Harian Melesat, Ini Saham Dengan Nilai Transaksi Tertinggi
Level support IHSG berada di 8.005 dan 7.840, sementara resistance di 8.155 dan 8.192.
Berikut rekomendasi saham pilihan MNC Sekuritas untuk Jumat (26/9/2025):
1. BBRI - Buy on Weakness
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terkoreksi 2,40% ke 4.070 dengan tekanan jual. BBRI diperkirakan berada pada bagian wave (ii) dari wave [c].
- Buy on wWeakness: 3.950-4.070
- Target price: 4.210, 4.380
- Stoploss: di bawah 3.890
2. DEWA - Buy on Weakness
PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menguat 6,06% ke 280 dengan volume pembelian. DEWA diperkirakan berada di akhir wave iii dari wave (v) sehingga rawan terkoreksi membentuk wave iv.
- Buy on weakness: 258-270
- Target price: 292, 304
- Stoploss: di bawah 248
Baca Juga: Bauran EBT Capai 16% per September 2025, Begini Prospek Saham Emiten EBT
3. ERAA - Buy on Weakness
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) terkoreksi 1,32% ke 448 disertai volume penjualan. ERAA diperkirakan berada pada bagian wave [ii] dari wave 1.
- Buy on weakness: 434-444
- Target price: 464, 482
- Stoploss: di bawah 414
4. MEDC - Buy on Weakness
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menguat 1,52% ke 1.335 dengan volume pembelian. MEDC diperkirakan berada pada bagian wave (b) dari wave [b].
- Buy on weakness: 1.250-1.285
- Target price: 1.400, 1.445
- Stoploss: di bawah 1.215
Investor disarankan tetap disiplin menerapkan manajemen risiko sesuai profil masing-masing.
Selanjutnya: Kementerian ESDM Selidiki Penyebab Longsor Freeport, Ada Potensi Sanksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News