InvesYuk

IHSG Berpotensi Koreksi, Simak Rekomendasi Saham BNI Sekuritas (11/9)

IHSG Berpotensi Koreksi, Simak Rekomendasi Saham BNI Sekuritas (11/9)
Reporter: Muhammad Alief Andri  |  Editor: Muhammad Alief


MOMSMONEY.ID - Cek 6 rekomendasi saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis, 11 September 2025. Lengkap dengan target harga dan cutloss.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,92% ke level 7.699 pada perdagangan Rabu (10/9/2025).

Meski begitu, investor asing masih mencatat net sell sekitar Rp 1,25 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing antara lain BMRI, ANTM, BRMS, BBNI, dan BBCA.

Fanny Suherman, Kepala Riset Ritel BNI Sekuritas, menilai, IHSG masih berpotensi kembali terkoreksi dengan support di 7.620-7.680 dan resistance di 7.720-7.750.

Baca Juga: Meski Terkena Aksi Jual, Saham Perbankan Jadi Penopang IHSG Kemarin

Berikut rekomendasi saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (11/9/2025):

1. PTRO - Spec Buy

PT Petrosea Tbk (PTRO) disarankan beli di area 3.430-3.480, dengan target dekat di 3.520-3.630. Cutloss di bawah 3.400.

2. PGAS - Spec Buy

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) disarankan beli di area 1.700-1.710, dengan target dekat di 1.725-1.750. Cutloss di bawah 1.690.

3. PGEO - Buy on Weakness

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) disarankan beli di area 1.365-1.390, dengan target dekat di 1.415-1.430. Cutloss di bawah 1.350.

Baca Juga: Investor Asing Net Sell Rp 1,3 Triliun (10/9), Saham-saham Ini Paling Banyak Dijual

4. INKP - Spec Buy

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) disarankan beli di area 7.550-7.600, dengan target dekat di 7.675-7.775. Cutloss di bawah 7.500.

5. GZCO - Buy on Weakness

PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) disarankan beli di area 196-204, dengan target dekat di 208-212. Cutloss di bawah 192.

6. INDY - Spec Buy

PT Indika Energy Tbk (INDY) disarankan beli di area 1.860-1.880, dengan target dekat di 1.920-2.040. Cutloss di bawah 1.820.

Investor disarankan tetap disiplin menerapkan manajemen risiko dan menyesuaikan strategi perdagangan dengan profil risiko masing-masing.

Selanjutnya: Bursa Asia Menguat Ikuti Wall Street, Kospi Korea Selatan Catat Rekor Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News