Santai

Hore, Sekarang Trans Jateng Layani Rute Solo-Wonogiri

Hore, Sekarang Trans Jateng Layani Rute Solo-Wonogiri

MOMSMONEY.ID - Bus Trans Jateng Koridor 7 yang beroperasi mulai 8 Agustus 2023 akan melayani rute Solo-Wonogiri di Jawa Tengah.

Trans Jateng Koridor 7 berangkat dari Terminal Tirtonadi di Kota Surakarta menuju Terminal Giri Adipura di Kabupaten Wonogiri.

Rute Trans Jateng Koridor 7 melewati tiga wilayah, yakni Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Wonogiri. 

Halte yang dilewati angkutan aglomerasi Subosukawonostraten dengan Bus Trans Jateng ada 64 halte, yang terbagi di Surakarta 7 halte, Sukoharjo 32 halte, dan Wonogiri 25 halte.

Amada Trans Jateng adalah bus medium dengan kapasitas angkut maksimal sebanyak sebanyak 40 penumpang.

Jarak perjalanan dalam 1 rit sejauh 82 km. Kecepatan perjalanan 25 km/jam dan waktu istirahat pengemudi bus di terminal selama 30 menit.

Baca Juga: Sering Disepelekan! Ini 5 Penyebab Gangguan Sistem Pencernaan pada Manusia

Dengan beroperasinya Bus Trans Jateng koridor Solo-Wonogiri, harapannya, angka kecelakaan pelajar bisa berkurang.

Berdasarkan data dari Kepolisian Resor Wonogiri, korban kecelakaan di wilayah Wonogiri selama tahun 2022 sebanyak 2.408 korban dan 567 korban atau 23,6% di antaranya adalah pelajar.

Djoko Setijowarno, Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), menyambut baik hal ini.

Pasalnya, integrasi layanan tersebuy akan berimbas pada mobilitas masyarakat sekitar.

"Integrasi ada 3 macam, yakni integrasi layanan fisik, integrasi jadwal, dan integrasi tarif. Integrasi layanan dengan beroperasinya Bus Trans Jateng koridor Surakarta–Wonogiri berada di enam simpul transportasi," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (9/8)

Baca Juga: 5 Film Terbaik Tom Hanks Ini Bisa Ditonton di Netflix, lo

Pertama, di Terminal Tirtonadi Kota Surakarta sebagai simpul awal dan akhir layanan Bus Trans Jateng.

Di terminal Tirtonadi akan mengintegrasikan layanan Bus Trans Jateng Koridor Terminal Tirtonadi-Terminal Sumber Lawang, Bus Batik Solo Trans, Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), dan Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

Kedua, halte Kantor Pos/Benteng Vastenberg. Di halte ini akan mengintegrasikan layanan Bus Batik Solo Trans Koridor 1 dan 2, angkutan pengumpan (feeder) Batik Solo Trnas koridor 7 dan 10 dengan layanan Bus Trans Jateng.

Ketiga, halte Kawasan The Park Solo Baru. Halte ini akan mengintegrasikan layanan Batik Solo Trans koridor 6 dengan layanan Bus Trans Jateng.

Keempat, Terminal Tipe B Sukoharjo. Halte ini akan mengintegrasikan layanan Bus Trans Jateng dengan Angkutan AKDP, Angkutan Perkotaan dan Angkutan Pedesaan.

Baca Juga: 4 Selebriti Indonesia Ini Punya Karier dan Pendidikan Cemerlang lo

Kelima, Terminal Tipe A Giri Adipura (Kota Wonogiri). Terintegrasi dengan layanan AKAP, AKDP dan Angkutan Kota.

Keenam, Terminal Tipe C Wonogiri, merupakan simpul awal dan akhir layanan Bus Trans Jateng yang juga terintegrasi dengan dengan layanan angkutan perkotaan serta simpul Stasiun Kereta Api Wonogiri.

Berdasarkan Studi Tingkat Kemanfaatan Layanan Trans Jateng di Koridor Purwokerto-Purbalingga dan Kutoarjo-Magelang yang diselenggarakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah tahun 2022, besarnya pengeluaran transportasi per bulan pengguna Bus Trans Jateng sebelum menggunakan Bus Trans Jateng, 28%-31%.

Setelah menggunakan Bus Trans Jateng menjadi 9%-15% atau terjadi penurunan 50%. 

"Sebagian besar penumpang umum menggunakan Bus Trans Jateng tiga hingga empat kali seminggu atau 40%, penumpang buruh, pelajar dan veteran menggunakan Bus Trans Jateng lima enem kali seminggu atau 63%," ungkap Djoko.

Baca Juga: Bisa Bakar Banyak Kalori, Ini 5 Manfaat Olahraga Muay Thai untuk Kesehatan

Selisih biaya perjalanan rata-rata per penumpang setelah menggunakan Bus Trans Jateng Rp 8.638 oer perjalanan untuk penumpang umum dan Rp 10.316 per perjalanan untuk penumpang buruh, pelajar, veteran.

Atau, Rp 17.276 per hari untuk penumpang umum dan Rp 20.632 per hari untuk penumpang non umum. 

"Dengan estimasi perjalanan tiga empat kali seminggu untuk penumpang umum dan lima enam kali seminggu untuk buruh, pelajar dan veteran, maka penumpang umum memiliki selisih biaya perjalanan Rp 2.487.756 per penumpang per tahun, dan Rp 2.970.835 per penumpang per tahun untuk penumpang buruh, pelajar, dan veteran," beber Djoko..

Masih ada 4 wilayah aglomerasi yang belum tersentuh layanan Bus Trans Jateng, seperti Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang (Bregasmalang), Juwana, Jepara, Kudus, Pati (Wanarakuti), Pekalongan, Batang, Kabupaten Pekalongan (Petanglong), Serta Rembang dan Blora (Banglor).

Selanjutnya, dinanti integrasi pembayaran dapat dilakukan antara Bus Trans Jateng, Bus Batik Solo Trans, dan KRL Jogja-Solo. Sekali membayar dalam kurun waktu tertentu dapat menggunakan ketiga moda transportasi umum tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News