Santai

Harimau Jawa Betul-Betul Sudah Punah? Ini Kata BRIN

Harimau Jawa Betul-Betul Sudah Punah? Ini Kata BRIN

MOMSMONEY.ID - Harimau jawa betul-betul sudah punah? Kini, setelah 43 tahun harapan baru muncul.

Kok? Wirdateti, Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkapkan temuan sehelai rambut harimau jawa di pagar pembatas antara kebun rakyat dengan jalan Desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat. 

"Rambut tersebut ditemukan oleh Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar yang berpapasan dengan hewan mirip Harimau Jawa yang dikabarkan telah punah, pada malam hari 19 Agustus 2019," kata Wirdateti, dikutip dari laman BRIN, Senin (25/3).

Ripi adalah seorang penduduk lokal yang berdomisili di Desa Cipeundeuy.

Dari serangkaian analisis DNA komprehensif yang telah BRIN lakukan, Wirdateti dan tim menyimpulkan, sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi Selatan adalah species Panthera tigris sondaica atau Harimau Jawa. 

Baca Juga: 10 Tanaman Hias yang Aman untuk Kucing, Tak Perlu Khawatir Beracun

Termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen Harimau Jawa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) pada 1930. 

Menurut Wirdateti, keyakinan tersebut diperkuat oleh prosedur ilmiah lainnya yang telah BRIN lakukan. 

Selain menemukan rambut, dari lokasi tersebut juga ditemukan bekas cakaran mirip harimau yang semakin menguatkan Wirdateti dan tim untuk melakukan observasi lanjutan.

Identifikasi awal Wirdateti bersama tim adalah melakukan studi perbandingan sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi Selatan dengan spesimen Harimau Jawa koleksi MZB. 

Kemudian, beberapa subspesies sampel harimau lain, yaitu Harimau Bengal, Amur dan Sumatra, serta Macan Tutul Jawa yang digunakan sebagai kontrol.

Baca Juga: Daftar Lengkap 31 Jenis Hewan Istimewa yang Tercantum dalam Al Quran

"Hasil perbandingan antara sampel rambut Harimau Sukabumi menunjukkan kemiripan sebesar 97,06 % dengan Harimau Sumatera, dan 96,87 dengan Harimau Benggala. Sedangkan  spesimen Harimau Jawa koleksi MZB memiliki 98,23 kemiripan dengan Harimau Sumatera," ungkap Wirdateti.

Sementara hasil studi pohon filogenetik menunjukkan sampel rambut Harimau Sukabumi dan spesimen harimau koleksi MZB berada dalam kelompok yang sama, namun terpisah dari kelompok subspesies harimau lain. 

Untuk memperkuat observasinya, Wirdateti bersama tim juga melakukan wawancara mendalam dengan Ripi Yanuar Fajar yang melihat harimau tersebut. Wawancara berlangsung saat survei pada 15-19 Juni 2022 pada lokasi ditemukannya sampel rambut.

Wirdateti menjelaskan, analisis genetik DNA memiliki tingkat sensitifitas yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan konservasi dan mengklarifikasi ketidakpastian taksonomi. 

Berikutnya, merekonstruksi filogeografi dan demografi untuk menyelidiki nenek moyang genetik subspesies.

Ekstraksi DNA total yang BRIN lakukan menggunakan Dneasy Blood & Tissue Kit sesuai protokol. Protokol ini telah dimodifikasi dengan menambahkan proteinase, karena tingginya kandungan protein pada rambut.

Baca Juga: Deretan Hewan Unik yang Tak Makan dalam Hitungan Bulanan hingga Tahunan

Harimau Jawa merupakan hewan endemik Pulau Jawa dan tersebar luas di hutan dataran rendah, semak belukar, dan perkebunan. 

Sayangnya, sejak hewan ini diburu karena dianggap hewan penganggu dan habitatnya diubah menjadi lahan pertanian dan infrastruktur, keberadaanya semakin hilang.

Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengategorikan harimau Jawa Panthera tigris sondaica sejak 1980-an, dan Harimau Bali P. tigris balica telah punah berdasarkan assesment pada 2008 dari IUCN. 

Penampakan terakhir Harimau Jawa terkonfirmasi di Meru Betiri Taman Nasional, Jawa Timur, pada 1976 silam. Sementara saat ini, hanya Harimau Sumatera P. tigris sumatrae yang masih tersisa di Indonesia.

Lalu apakah harimau jawa masih ada di alam liar? Teti menjawab, kondisi tersebut masih perlu dikonfirmasi dengan studi genetik dan lapangan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News