InvesYuk

Harga Emas Rebound Pasca-Turun Tajam, Terkerek Rencana Tarif AS

Harga Emas Rebound Pasca-Turun Tajam, Terkerek Rencana Tarif AS

MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini memantul naik alias rebound, setelah koreksi tajam minggu lalu. Investor mempertimbangkan prospek ekonomi saat Presiden AS Donald Trump bersiap menerapkan pungutan impor terhadap mitra dagang utamanya.

Mengutip Bloomberg, Senin (3/3) pukul 16.00 WIB, harga emas spot diperdagangkan di level US$ 2.868,52 per troi ons, naik 0,37% dibandingkan penutupan Jumat lalu.

Harga emas naik setelah pekan lalu mencatat kerugian mingguan pertamanya pada tahun ini. Koreksi harga terjadi karena beberapa pedagang merealisasikan keuntungan atau profit taking, menyusul rekor tertinggi.

Presiden Trump di ambang mengenakan tarif impor sebesar 25% terhadap Kanada dan Meksiko mulai minggu ini, dan berencana menggandakan tarif terhadap China. Ada kekhawatiran yang meningkat bahwa langkah tersebut akan merusak ekonomi AS, yang sudah menunjukkan tanda-tanda mendingin. Ini skenario yang mengerek status emas sebagai aset lindung nilai.

Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Rp 7.000 Hari Ini 3 Maret 2025

Kekhwatiran terhadap perekonomian telah meningkatkan ekspektasi pasar untuk pemotongan suku bunga Federal Reserves, yang juga akan menambah daya tarik emas, sebagai aset yg tidak memberikan imbal hasil.

Priyanka Sachdeva, analis di Phillip Nova, mengatakan, laporan penggajian AS yang akan datang bakal memberikan gambaran memgenai kesehatan pasar tenaga kerja. "Angka-angka yang lemah dapat mendorong The Fed untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga, yang selanjutnya mendukung harga emas," kata dia, dilansir Bloomberg, hari ini.

Pada saat yang sama, investor khawatir terhadap inflasi, karena tarif yang diusulkan Trump berisiko mempertahakankan tekanan harga tetap tinggi. Kekhawatiran tersebut membuat lonjakan dollar AS minggu lalu, sehingga menyebabkan emas dalam denominasi USD lebih mahal bagi investor asing.

Data AS terkini telah memicu kekhawatiran bahwa negara Uncle Sam mungkin memasuki periode stagflasi, ketika ekonomi menghadapi pertumbuhuhan yang lesu dan harga yang tinggi. Hal itu dapat mendukung emas, aset yang dianggap sebagai penyimpan nilai di masa yang tidak pasti.

Selanjutnya: Apotek K-24 Gencar Ekspansi, Tambah 33 Gerai dan Luncurkan Program CERAH

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News