InvesYuk

Harga Emas Naik Tipis, Pasar Tunggu Petunjuk dari Data Payroll Dirilis Jumat Ini

Harga Emas Naik Tipis, Pasar Tunggu Petunjuk dari Data Payroll Dirilis Jumat Ini

MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global memantul naik, setelah kemarin turun. Hanya, kenaikannya tipis menjelang rilis data sektor tenaga kerja di AS, yang bisa memengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserves.

Mengutip data Bloomberg, Jumat (6/12) pukul 12.04 WIB, harga emas spot diperdagangkan di US$ 2.642 per troi ons. Harganya naik sekitar US$ 10 atau setara 0,39% dibandingkan penutupan sesi kemarin.

Sebelumnya, Kamis (5/12), harga emas melorot 0,68%. Ini penurunan terbesar sejak 25 November lalu. Logam mulia diperdagangkan pada kisaran sempit sejak awal pekan lalu.

Data non-farm payroll AS bulan November yang akan dirilis pada Jumat ini, menjadi data utama yang ditunggu, sebelum para pejabat The Fed menggelar pertemuan pada 17-18 Desember mendatang.

Sementara, pasar swap, seperti dilansir Bloomberg, hari ini, memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis point pada pertemuan tersebut. Nah, suku bunga yang lebih rendah berdampak positif bagi emas, yang tidak menghasilkan bunga.

Cuma, angka pertambahan lapangan kerja di sektor non-pertanian itu bisa saja menghalangi bank sentral untuk menerapkan pelonggaran moneter yang agresif tahun depan.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 8.000 Hari Ini 6 Desember 2024

Belakangan, harga emas spot sudah menjauh dari rekor puncaknya yang ditorehkan akhir Oktober lalu. Ini terjadi lantaran dollar AS menguat menyusul kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS berikutnya, sserta ketegangan di Timur Tengah mereda.

Toh, tahun ini berjalan, harga emas masih naik lebih dari 25%, didorong pemangkasan suku bunga AS dan pembelian oleh bank sentral di dunia.

Macquarie Group Ltd., seperti dilansir Bloomberg, Jumat (6/12), menaksir harga emas memiliki peluang untuk naik lebih tinggi pada tahun depan. Prospek ini seiring langkah The Fed untuk memangkas suku bunga lebih lanjut dan pembelian oleh bank sentral. Diprediksi harga rata-rata pada kuartal pertama tahun depan mencapai US$ 2.650 per troi ons.

Selanjutnya: Rupiah Terus Menguat ke Rp 15.848 Per Dolar AS pada Tengah Hari Ini (6/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News