MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global turun di tengah sikap hawkish dari sejumlah pejabat bank sentral AS.
Mengutip Bloomberg, Selasa (4/11), harga emas spot diperdagangkan turun 0,57% menjadi US$ 3.978,18 per troi ons pukul 09.04 WIB. Harga emas hari ini turun setelah pada sesi kemarin berfluktuasi namun ditutup hampir stagnan di US$ 4.001 per troi ons.
Tiga pembuat kebijakan Federal Reserves tidak menyetujui penurunan suku bunga lagi pada bulan depan, yang membuat dollar AS mendekati level tertinggi tiga bulan.
Gubernur The Fed Lisa Cook mengatakan ia melihat risiko lebih lanjut pelemahan pasar tenaga kerja lebih besar daripada risiko kenaikan inflasi, tetapi tidak berkomitmen pada pemangkasan suku bunga lagi bulan Desember. Komentar tersebut senada dengan pernyataan dua rekannya, Mary Daly dan Austan Goolsbee.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Melorot di bawah US$ 4.000, China Akhiri Insentif Pajak Emas
Harga emas mencapai rekor tertinggi pada pertengahan Oktober, sebelum merosot di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan harga terlalu cepat. Para pedagang sedang berusaha mengukur apakah kenaikan akan berlanjut, dengan sebagian prsopek dibentuk oleh The Fed seiring pelonggaran kebijakan moneter AS.
Kebijakan moneter lebih longgar membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik. Setelah dua kali pemangkasan baru-baru ini, para pembuat kebijakan akan berkumpul bulan depan untuk pertemuan terakhir mereka di tahun ini.
"Ada risiko The Fed sedikit mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga. Hal itu dapat mendorong imbal hasil dan dollar lebih tinggi, dan membebani emas," kata Kyle Rodda, analis Capital.com Inc., mengutip Bloomberg, Selasa.
Baca Juga: Berbalik Arah, Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 4 November 2025 Naik
Akhir bulan lalu, Ketua Fed Jerome Powell juga memperingatkan investor terhadap asumi bahwa bank sentral AS akan melanjutkan pemangkasan suku bunga lagi bulan Desember, dalam pernyataan yang tampaknya ditujukan untuk mengekang ekspektasi di pasar.
Kemarin, harga emas sedikit berubah setelah China mengumumkan bahwa beberapa pengecer emas tidak lagi dapat sepenuhnya mengurangi pajak pertambahan niliai atas input saat menjual beberapa produk. Langkah itu mengaburkan prospek permintaan karena masih belum jelas seperti apa peraturan tersebut dalam praktiknya.
Selanjutnya: Kredivo dan Transjakarta Luncurkan PayLater untuk Transportasi Publik Tanpa Bunga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News