MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global turun seiring berlanjutnya negosisi tarif "timbal balik", yang meredakan kekhawatiran perdagangan.
Mengutip Bloomberg, Rabu (9/7), harga emas spot diperdagangkan di level US$ 3.286 per troi ons pada pukul 13.35 WIB. Harga logam mulia hari ini turun 0,45%, setelah kemarin tergelincir sebesar 1%.
Presiden AS Donald Trump mengatakan batas waktu baru per Agustus untuk dimulainya tarif "timbal balik", yang tidak akan ditunda lagi. Negara-negara mitra dagang AS diperkirakan akan menggunakan waktu tersebut untuk melanjutkan negosiasi dengan pemerintah negeri Uncle Sam.
Langkah Trump menunda pemberlakukan semua bea impor, yang diumumkan pada April, kemudian ditunda hingga 9 Juli, lalu diperpanjang sampai bulan depan, merupakan upaya untuk menghasilkan lebih banyak kesepakatan dengan mitra dagangnya. Situasi tersebut mengurangi permintaan terhadap aset safe haven, seperti emas.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Naik, Menuju Reli Mingguan Sebesar 2%
Meski penundaan ini meredakan kekhawatiran mengenai potensi dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh agenda tarif terhadap ekonomi global, namun Presiden Trump juga mengindikasikan bahwa ia dapat mengumumkan tarif baru yang subtansial untuk impor tembaga dan farmasi. Jika itu terwujud, permintaan akan aset safe haven bisa kembali meningkat.
Harga emas juga telah terimbas pada Selasa, sebab imbal hasil obligasi pemerintah AS naik. Pasalnya, investor mengurangi taruhan untuk pemangkasan suku bunga Federal Reserves pada akhir tahun, menyusul laporan pasar tenaga kerja AS sangat tangguh. Suku bunga tinggi cenderung menjadi hambatan bagi emas, yang tidak memberikan imbal hasil.
Tahun ini berjalan, harga emas naik lebih dari 25%, bahkan mencetak rekor all time high pada April lalu. Upaya Trump untuk merombak kebijakan perdagangan memicu ketidakpastian, sehingga mendorong investor mencari keamanan dalam bentuk emas. Laju harga emas juga didukung pembelian oleh bank sentral global.
Selanjutnya: HIMKI Ungkap Dampak Pengenaan Tarif 32% oleh AS Bagi Industri Mebel & Kerajinan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News