Google Play dan Android Mendorong Pertumbuhan App Economy di Indonesia

Google Play dan Android Mendorong Pertumbuhan App Economy di Indonesia

MOMSMONEY.ID - Ekosistem aplikasi di Indonesia lewat hadirnya Google Play dan Andorid berkontribusi menghasilkan Rp 653 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dalam lima tahun terakhir, dibandingkan jika Android tidak ada di pasar. Angka tersebut datang dari laporan Access Partnership yang melakukan penelitian secara komperhensif mengenai dampak Google Play dan Android pada ekonomi Indonesia. 

Menurut laporan terbaru yang diterbitkan Access Partnership dengan tajuk “Accelerating the app economy in Indonesia: Android and Google Play’s impact in Indonesia”, kehadiran Android berhasil meningkatkan keragaman dan inovasi industri.  Aplikasi-aplikasi yang selama ini ada di Google Play mendukung terciptanya lapangan pekerjaan baru sehingga berdampak positif pada pertumuhan ekonomi Indonesia. Abhineet Kaul, Direktur Access Partnership mengatakan ekosistem aplikasi di Indonesia yang dihadirkan Google Play dan Android memunculkan 162.000 pekerjaan baru.

Pekerjaan tersebut terdiri dari 36.000 pekerjaan langsung di perusahaan pengembangan aplikasi dan peran teknis. Sebanyak 36.000 lagi ada pekerjaan tidak langsung termasuk peran non-teknologi di perusahaan teknologi. Selanjutnya, 90.000 pekerjaan spillover karena adanya pengeluaran tambahan dari perusahaan teknologi serta pekerjanya yang berpendapatan lebih tinggi. 

Baca Juga: Lindungi Produk Lokal, Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Transformasi Digital

Penetrasi penggunaan internet dan aplikasi di Indonesia yang terus bertumbuh juga mendukung ekosistem ekonomi dari aplikasi ini. Bagaimana tidak Indonesia telah menjadi pemimpin dalam ekonomi seluler global. Ada lebih dari 200 juta pengguna internet seluler di 2022. Menurut penelitian, sistem operasi dan platform distribusi aplikasi seperti Android dan Google Play yang mendorong fenomena ini. Saat ini, masyarakat Indonesia menghabiskan lebih dari 5 jam per-hari  dalam mengkonsumsi konten, berkomunikasi secara online, dan melakukan transaksi online. Tren ini diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan jumlah kenaikan pengguna internet yang diperkirakan akan mencapai 265 juta pengguna pada tahun 2028, hall ini yang akan menjadi katalisator kebangkitan App Economy di Indonesia.

Dalam Lanskap digital yang terus berkembang, Android dan Google Play menawarkan platform yang terintegrasi, hemat biaya, mempunyai sistem pengembangan aplikasi yang sederhana, pengelolaan dengan waktu yang singkat serta menyediakan struktur pembayaran yang fleksibel.Selain itu, hadirnya Android membuat harga smartphone menurun dan memperluas pilihan konsumen. 

Baca Juga: Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital di Kawasan ASEAN Ditargetkan Rampung Tahun 2025

Di satu sisi peran Google Play juga sangat penting. Aplikasi ini mebantu perkembangan Indonesia dalam menjangkau audiens global dan menawarkan rata-rata 23 aplikasi baru yang dapat diunduh setiap harinya. Keamanan pengguna juga tetap terjaga dalam perlindungan Google Play yang telah memindai 125 miliar aplikasi untuk menjaga keamanan pengguna internet. 

"Keterjangkauan dan aksesibilitas yang lebih baik ini telah menyebabkan 97 juta lebih masyarakat Indonesia dapat mengakses Internet melalui smartphone, menghasilkan kontribusi sebesar Rp 653 triliun (USD 44 miliar) terhadap PDB Indonesia selama 5 tahun terakhir dibandingkan jika Android tidak ada di pasar," kata Abhineet, Senin (11/9). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News