Bugar

Gangguan Irama Jantung Bisa Berujung Fatal, Ini Penanganan Medisnya

Gangguan Irama Jantung Bisa Berujung Fatal, Ini Penanganan Medisnya

MOMSMONEY.ID – Gangguan irama jantung atau aritmia dapat berdampak serius terhadap kesehatan jika tidak ditangani dengan tepat.

Salah satu metode penanganan yang kini banyak digunakan adalah prosedur ablasi jantung, yakni tindakan minimal invasif yang ditujukan untuk memperbaiki ritme jantung yang tidak normal.

Aritmia menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Kondisi ini dapat mengganggu aliran darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.

Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Aritmia RS Pondok Indah, Pondok Indah, Dony Yugo, ablasi jantung dapat menjadi solusi utama pada kasus aritmia tipe cepat, khususnya ketika pengobatan dengan obat-obatan tidak lagi efektif atau menimbulkan efek samping.

“Ablasi jantung bekerja dengan cara menghancurkan jaringan jantung abnormal yang menjadi sumber gangguan ritme. Dengan begitu, sinyal listrik jantung bisa kembali berjalan normal,” jelas dr.Dony dalam siaran pers Selasa (8/7).

Baca Juga: Deteksi Jantung, Mitra Keluarga Kelapa Gading Kenalkan SOMATOM Force CT System

 Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah, lalu diarahkan ke area jantung untuk mengidentifikasi dan menonaktifkan jaringan penyebab aritmia menggunakan energi panas, dingin, atau gelombang listrik.

Meski efektif, tidak semua pasien aritmia merupakan kandidat yang tepat untuk ablasi.

“Ada kondisi tertentu yang menjadi kontrandiksi, seperti gangguan pembekuan darah, infeksi aktif, atau kehamilan. Karena itu, pemeriksaan dan evaluasi menyeluruh sebelum tindakan sangat penting,” ujar Dony.

Pasca prosedur, pasien biasanya membutuhkan waktu pemulihan selama satu hingga dua minggu. Selama periode tersebut, aktivitas fisik berat perlu dihindari untuk mencegah komplikasi.

“Memar ringan di area kateter adalah hal yang wajar. Namun, jika muncul gejala seperti perdarahan, jantung berdebar tidak teratur, atau sesak napas, pasien harus segera mencari pertolongan medis,” tambahnya.

Prosedur ablasi dinilai aman dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, terutama jika dilakukan dengan persiapan dan evaluasi yang tepat. Namun, Dony mengingatkan bahwa pengobatan aritmia sebaiknya disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien

“Gejala ringan sekalipun tidak boleh diabaikan. Deteksi dini menjadi kunci keberhasilan penanganan,” saran Dony. 

 

Selanjutnya: Yuk, Coba Pyramid Walking yang Efektif Bakar Kalori dan Lemak Tubuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Terkait