M O M S M O N E Y I D
AturUang

Fenomena Ledakan Mobil Listrik : Sejauh Mana Asuransi Menanggungnya?

Fenomena Ledakan Mobil Listrik : Sejauh Mana Asuransi Menanggungnya?
Reporter: Nina Dwiantika  |  Editor: Nina Dwiantika


MOMSMONEY.ID – Awal Mei 2025 lalu, publik dikejutkan oleh insiden meledaknya sebuah mobil listrik yang terparkir di garasi rumah di Jakarta Barat. Asap tiba-tiba mengepul, lalu ledakan mengguncang sore yang tenang, sebuah pengingat pahit bahwa di balik inovasi ramah lingkungan, kendaraan listrik juga menyimpan risiko tak terduga.

Peristiwa ini terjadi di tengah meningkatnya adopsi mobil listrik di Indonesia. Berdasarkan data terbaru Gaikindo, penjualan mobil listrik baterai (BEV) pada Januari-April 2025 mencapai 23,9 ribu unit, melonjak 211% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Angka ini kontras jauh dengan kondisi awal 2022 saat penjualan BEV hanya terjual puluhan unit per bulan.

Salah satu kontributor terbesar terhadap lonjakan ini adalah BYD, produsen asal Tiongkok, yang berhasil menjual 9,2 ribu unit dalam empat bulan pertama 2025. Dengan pangsa pasar sebesar 38,5%, BYD kini menjadi pemain dominan di segmen kendaraan listrik nasional.

Lonjakan penjualan ini tidak terjadi tanpa alasan. Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara menyebut, bahwa meningkatnya jumlah model dan merek yang tersedia di pasar serta harga yang semakin kompetitif menjadi pemicu utama. Ditambah lagi, insentif pajak dari pemerintah dan perkembangan infrastruktur pengisian daya (charging station) di kota-kota besar turut meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan listrik.

Namun di balik euforia elektrifikasi ini, muncul kekhawatiran baru, seberapa siap pemilik mobil listrik menghadapi risiko yang menyertainya? Dan sejauh mana asuransi bisa memberikan perlindungan?

Mobil listrik memang menawarkan sejumlah keunggulan, seperti perawatan yang lebih rendah dan efisiensi energi yang lebih tinggi. Namun, kendaraan ini juga memiliki risiko spesifik yang perlu dipahami. Salah satu risiko terbesar terletak pada komponen baterai. Selain harganya yang mahal, bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, kerusakan pada baterai dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti korsleting, kebocoran, atau paparan panas ekstrem. Kasus di Jakarta Barat yang diduga berasal dari kebocoran baterai setelah mobil tak digunakan selama tiga hari mempertegas potensi risiko ini.

Tak hanya itu, keterbatasan bengkel dan teknisi tersertifikasi di Indonesia membuat proses perbaikan bisa lebih rumit dan memakan waktu. Risiko lain seperti kecelakaan lalu lintas, pencurian, atau kerusakan pada sistem elektronik seperti Battery Management System (BMS) juga tetap membayangi, dan sering kali memerlukan penanganan khusus. Tanpa perlindungan yang komprehensif, semua risiko ini bisa berujung pada kerugian finansial yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan.

Baca Juga: Swamedikasi di Indonesia Tinggi: Bahayakah?

Bruce Y Kelana, Claim Manager Motor Vehicle di insurtech Roojai menjelaskan bahwa perlindungan dasar untuk mobil listrik saat ini masih mengacu pada ketentuan PSAKBI (Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia). Jaminan yang diberikan mencakup kerusakan akibat kecelakaan seperti benturan, tabrakan, terperosok atau terbalik, tindak kriminal termasuk pencurian dengan kekerasan, kebakaran  dengan penyebab seperti sambaran petir atau benda terbakar di sekitarnya, serta kerusakan selama proses pengangkutan kapal resmi penyeberangan selat, sungai dan danau (yang masih dalam pengawasan Dirjen Hubungan Darat.

Namun demikian, tidak semua jenis kerusakan otomatis dijamin. Kerusakan akibat korsleting internal, overheat, overcharge, lonjakan arus listrik saat pengisian daya, atau kebakaran akibat kelalaian seperti parkir terlalu lama di bawah sinar matahari, umumnya tidak termasuk dalam perlindungan standar. Sementara itu, kebakaran yang dipicu oleh kecelakaan, seperti tabrakan atau gedung tempat mobil diparkir terbakar, umumnya masih dijamin, dengan catatan penyebabnya bukan karena kelalaian pemilik.

“Penting bagi pemilik mobil listrik untuk memahami dengan seksama  seluruh ketentuan polis, termasuk berbagai pengecualian yang berlaku,” kata Bruce. Tidak hanya itu, tiga hal krusial lainnya yang wajib diperhatikan, melakukan perawatan rutin sesuai panduan pabrikan, mempelajari dengan seksama buku panduan penggunaan kendaraan dan memahami jangkauan perlindungan serta masa berlaku garansi resmi dari produsen. Kombinasi pemahaman akan ketiga aspek ini dapat meminimalkan risiko kerusakan yang tidak tercakup dalam proteksi asuransi.

Tips Perawatan Mobil Listrik Agar Tetap Aman

Berikut beberapa langkah pencegahan yang disarankan Bruce kepada para pemilik EV:

  • Hindari overcharging dengan mencabut charger segera setelah baterai penuh.
  • Gunakan metode slow charging untuk penggunaan harian dan batasi fast charging hanya saat darurat.
  • Jangan menunggu baterai hingga benar-benar kosong—isi daya secara berkala.
  • Hindari mencuci kendaraan dengan tekanan air tinggi, terutama di area kelistrikan.
  • Kurangi kecepatan saat melewati genangan air dan hindari melewati banjir jika memungkinkan.
  • Parkir di tempat teduh untuk menghindari paparan suhu ekstrem yang bisa memengaruhi performa baterai.

Baca Juga: Manfaat TPL Untuk Hadapi Risiko Kecelakaan Kendaraan

Lengkapi Proteksi Mobil Listrik Anda dengan Asuransi

Melihat tingginya nilai investasi dan risiko spesifik mobil listrik, penting bagi pemilik untuk memilih asuransi yang dirancang sesuai kebutuhan EV. Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan:

  • Jangkauan perlindungan untuk baterai dan sistem kelistrikan.
  • Jaringan bengkel khusus EV dengan teknisi tersertifikasi.
  • Bantuan darurat (roadside assistance) yang mendukung pengisian daya atau penarikan kendaraan.

Saat ini, beberapa perusahaan asuransi mulai mengadaptasi produk mereka untuk menjawab kebutuhan ini. Salah satunya adalah Roojai, penyedia asuransi kendaraan berbasis teknologi yang telah melindungi berbagai merek mobil listrik seperti Wuling, Hyundai, BYD, hingga BMW. Roojai menyusun penawaran berdasarkan data historis dan perilaku pengguna, sehingga premi tetap kompetitif dengan perlindungan yang dapat disesuaikan, mengedepankan kebebasan pelanggan untuk merancang polis mereka sendiri, bukan sekadar menawarkan polis standar dengan rider tambahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Apakah Manfaat Tepung Kanji untuk Asam Lambung Efektif? Ini Jawabannya

Banyak direkomendasikan, apakah manfaat tepung kanji untuk asam lambung efektif atau tidak, ya?     

Vivo Y19s Membawa Dual stereo speaker, Mendukung Volume Booster hingga 300%

Vivo Y19s terkenal dengan dual stereo speaker, dukung volume booster hingga 300%. Selain itu, ada fitur keren yang cukup bersaing dengan Poco C65.

8 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Lambung

Apa saja makanan yang harus dihindari penderita asam lambung? Yuk, cek di sini!                     

Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan 17-23 November 2025, Beli 1 Gratis 1 Gentle Gen 700ml

Hingga 23 November 2025 mendatang, ada promo Alfamidi Hemat Satu Pekan yang dapat Anda manfaatkan dengan baik.

Promo PSM Alfamart Periode 16-23 November 2025, Rinso Mulai Rp 8.900

Manfaatkan promo PSM Alfamart periode 16-23 November 2025 untuk belanja lebih untung. Cek di sini sebelum belanja.

Promo Superindo Hari Ini 17-20 November 2025, Nanas Kelud-Bawang Putih Harga Spesial

Cek promo Superindo hari ini periode 17-20 November 2025 untuk belanja hemat selama weekday di gerai Superindo terdekat.

Promo HUT Indomaret 13-26 November 2025, Ada Diskon 70% dan Double Cashback

Promo HUT Indomaret Periode 13-26 November 2025. Cek dan manfaatkan untuk belanja hemat. Ada Diskon hingga 70% dan Double Cashback!

Bisakah Terjadi Diare karena Asam Lambung? Intip Jawabannya di Sini

Sebenarnya, bisakah terjadi diare karena asam lambung atau tidak, ya? Cari tahu jawabannya berikut ini, yuk!

Poco Pad M1 Pakai Qualcomm Snapdragon 7s Gen 4 dan Mengusung Baterai 12000 mAh

Poco Pad M1 rilis di tahun yang sama dengan Samsung Galaxy Tab A11. Pad M1 dari raksasa Tiongkok ini akan jadi seri pertama tablet Pad M Poco. ​

Obat Asam Urat Allopurinol atau Febuxostat, Mana yang Bisa Cegah Kambuhan?

Beberapa obat asam urat bisa digunakan untuk mencegah kekambuhan. Ada dua nama yang paling populer yaitu allopurinol & febuxostat.