BisnisYuk

eYAA Wadah Kaum Muda Realisasikan Kegiatan Sosial

eYAA Wadah Kaum Muda Realisasikan Kegiatan Sosial

MOMSMONEY.ID - ASEAN Foundation dan Maybank Foundation mengadakan Regional Capacity Building Workshop dari Program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-4 di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.

Workshop yang akan diadakan selama 5 hari ini merupakan bagian penting dari program eYAA yang menyediakan platform pembelajaran bagi kaum muda melalui kegiatan relawan sosial. 

Kegiatan ini menjadi wadah bagi mereka untuk mengimplementasikan ide-ide dan mengadvokasi solusi-solusi untuk masalah yang ada di berbagai komunitas lokal di seluruh ASEAN, termasuk Indonesia, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Program ini bertujuan untuk membekali dan menginspirasi para pemuda ASEAN yang merupakan penggerak utama untuk berkontribusi dan mengadvokasi pembangunan berkelanjutan.

Maybank melalui Maybank Foundation, bekerja sama dengan ASEAN Foundation, percaya bahwa pendidikan merupakan bagian integral dari pemberdayaan. Oleh karena itu, eYAA merupakan wadah untuk membina para pemimpin muda dalam menangani isu-isu sosial ekonomi dan pembangunan di seluruh ASEAN. 

Inisiatif  ini juga sejalan dengan misi Maybank untuk memanusiakan layanan keuangan dan mendukung salah satu dari empat komitmen keberlanjutannya, yakni meningkatkan kehidupan dua juta rumah tangga di seluruh ASEAN pada tahun 2025.

Baca Juga: Komatsu Group&United Tractors Jalin Kerja Sama dengan Kemensos lewat Hibah Alat Berat

Peserta

Program dan workshop eYAA Angkatan kohort 4 ini mempertemukan 99 relawan muda dan sepuluh perwakilan dari lembaga sosial kemasyarakatan (CSO) terpilih di seluruh ASEAN, untuk menampilkan sepuluh proyek  berdampak, mengeksplorasi peluang kolaborasi, dan menyediakan pembelajaran berdasarkan pengalaman, serta pendidikan, dengan tujuan untuk menciptakan perubahan yang bermakna dan memberdayakan masyarakat di seluruh kawasan.

Tahun ini, untuk pertama kalinya, program eYAA membentuk jaringan alumni, yang akan dihadiri oleh 32 pemuda dari kohort  sebelumnya (Kohort 1, 2, dan 3) dan delapan perwakilan CSO dari Kohort 3. 

Keikutsertaan perdana paraalumni ini menandai pencapaian penting dalam evolusi program, sekaligus  menyoroti kekuatan dan nilai jaringan eYAA yang terus berkembang, serta memberikan  kesempatan bagi mereka untuk berbagi pengalaman langsung yang berharga dan wawasan yang relevan untuk menginspirasi dan memotivasi peserta baru, serta mempromosikan budaya saling memberi dan  mendukung.

Sebelum upacara pembukaan, eYAA Alumni Impact Forum perdana diselenggarakan untuk menyoroti pencapaian program, termasuk pemberdayaan tiga kohort yang terdiri dari 293 relawan muda, bekerja sama dengan 25 CSO dan social enterprises yang telah memberi dampak pada 60.562 anggota masyarakat di seluruh ASEAN melalui seni dan budaya, pembangunan masyarakat, pendidikan, dan inisiatif lingkungan.

Dalam program yang diperbaharui secara menyeluruh ini, semua peserta memperoleh sumber daya penting, praktik terbaik, dan rencana yang dapat diimplementasikan untuk mencapai kesuksesan proyek komunitas di seluruh ASEAN.

Para peserta terlibat dalam diskusi panel dan kelompok mengenai topik-topik seperti “The Volunteering Effect: Empowering Youth, Igniting Careers, And Creating Lasting Change” dan workshop pelatihan tentang Design Thinking, manajemen keuangan, keberlanjutan, volunteering, dan presentasi pitching.

eYAA terbaru: Kohort 4 memberikan berbagai peluang dan manfaat bagi para peserta. Setiap kelompok relawan muda dan CSO dalam program ini berkesempatan untuk memperoleh pendanaan sebesar US$ 25.000-US$ 27.000, yang akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan inisiatif masyarakat.

Setelah workshop tahun ini, Kohort  keempat dari program ini akan meluncurkan "The Changemakers," atau agen perubahan untuk memulai proyek komunitas di enam negara ASEAN, yaitu Indonesia, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Proyek sosial di Indonesia

Misalnya, di Indonesia, Changemakers akan melaksanakan dua proyek yang berdampak.

"Sesaot Rahayu" yang berlokasi di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang  diselenggarakan oleh Insan Bumi Mandiri, misalnya, bertujuan untuk memanfaatkan potensi lokal di bidang pertanian dan pariwisata guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sesaot. 

Proyek ini berfokus pada praktik pertanian berkelanjutan, menjaga lingkungan, dan mengembangkan desa menjadi destinasi wisata. Penerima manfaat dari proyek ini meliputi petani lokal yang mendapatkan pelatihan dan dukungan, Kelompok Sadar Wisata yang terlibat dalam mempromosikan praktik pariwisata berkelanjutan, serta siswa dan guru dari SMK Al Wasath yang mendapatkan manfaat dari program pendidikan terkait pertanian dan pariwisata.

Proyek kedua, "Jembatan Pendidikan," berlokasi di Desa Potu, Wilayah Lanta, Nusa Tenggara Barat dan diselenggarakan oleh Yayasan Sahabat Pedalaman. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan dengan membangun jembatan dan mendirikan Rumah Literasi di Desa Potu. 

Jembatan tersebut memfasilitasi perjalanan yang aman bagi siswa dan penduduk desa, meningkatkan akses ke sekolah dan layanan penting lainnya, sementara Rumah Literasi berfungsi sebagai pusat pembelajaran masyarakat tempat para relawan muda memberikan edukasi lingkungan, kesadaran budaya, dan pelajaran literasi kepada siswa sekolah dasar. 

Penerima manfaat dari proyek ini akan mencakup 70 petani yang memperoleh akses yang lebih baik ke pasar dan berbagai layanan, 35 siswa sekolah dasar yang menerima kesempatan pendidikan yang lebih baik, dan sekitar 600 keluarga lokal yang memperoleh manfaat dari peningkatan infrastruktur dan inisiatif pendidikan masyarakat.

Sementara itu, Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation mengatakan dalam keterangan tertulis, program eMpowering Youths merupakan wujud dari komitmen kami untuk membina generasi pemimpin ASEAN berikutnya. 

"Dengan memberikan peluang kepada relawan muda untuk terlibat dalam proyek-proyek  berdampak, kami tidak hanya mendorong semangat kolaborasi tetapi juga mendorong pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan. Bersama-sama, kita dapat membangun komunitas ASEAN yang lebih kuat dan lebih terintegrasi,” kata Piti. 

Diluncurkan pada Hari ASEAN ke-51 pada 8 Agustus 2018, program eYAA didedikasikan untuk memberdayakan pemuda berusia 19 hingga 35 tahun dan masyarakat di sepuluh Negara Anggota ASEAN untuk mengembangkan dan melaksanakan proyek-proyek masyarakat yang memberikan dampak sosial dan ekonomi jangka panjang yang nyata. 

Inisiatif ini mendorong pemuda untuk memimpin perubahan yang berarti, menyediakan platform pengalaman dan pendidikan melalui relawan sosial. Para peserta berkolaborasi dengan individu-individu dari berbagai latar belakang untuk menerapkan ide-ide mereka dan mengadvokasi solusi untuk masalah-masalah masyarakat lokal di seluruh ASEAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News