MOMSMONEY.ID - Efek jangka panjang asam urat tinggi yang tidak ditangani bisa memperburuk kondisi penderitanya. Banyak orang salah paham, mengira penyakit ini hanya menyerang orang tua atau akibat konsumsi daging semata.
Padahal, faktor genetik dan gaya hidup juga berperan besar. Gejala asam urat bisa muncul tiba-tiba, biasanya di malam hari atau pagi hari.
Menurut dr. Lydia Pok Say Lee, dokter konsultan dan ahli reumatologi, penyakit ini bisa memengaruhi kualitas hidup jika tidak ditangani dengan benar. “Pendekatan terbaik bukan untuk meredakan nyeri sesaat, tetapi mengelola penyebab utamanya,” jelas dr. Lydia, dikutip dari Sunway Medical Centre.
Baca Juga: Cara Menurunkan Asam Urat saat Hamil, Aman untuk Ibu & Bayi! Bumil Wajib Tahu
Obat penghilang rasa sakit hanya meredakan gejala sementara. Tanpa pengobatan jangka panjang, pasien berisiko mengalami kerusakan sendi dan komplikasi ginjal.
Dilansir dari Sunwaymedical.com, ini dia informasi tentang efek jangka panjang asam urat tinggi yang tidak ditangani:
Komplikasi asam urat jika tidak diobati
Gejalanya asam urat tidak selalu muncul, namun bisa muncul tiba-tiba dengan durasi yang semakin sering seiring waktu. Jika tidak ditangani secara medis, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius.
Jika dibiarkan tanpa pengobatan jangka panjang, asam urat dapat menimbulkan sejumlah komplikasi serius seperti:
- Serangan berulang: awalnya hanya muncul sesekali, namun jika tidak diobati nyeri bisa terjadi lebih sering dan lebih lama.
- Kerusakan sendi: peradangan terus-menerus dapat merusak struktur sendi hingga permanen.
- Muncul tofi: benjolan keras akibat endapan kristal yang muncul di bawah kulit dan berisiko infeksi.
- Batu ginjal & kerusakan ginjal: Asam urat juga bisa mengendap di ginjal dan menyebabkan batu ginjal, terutama jika terlalu sering konsumsi obat antiinflamasi tanpa resep.
Pengobatan asam urat yang disarankan
1. Konsultasi ke dokter reumatologi
Dr. Lydia menekankan, langkah pertama yang harus dilakukan penderita adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis reumatologi. Pemeriksaan menyeluruh oleh ahli akan membantu menegakkan diagnosis secara akurat.
Pasalnya, gejala nyeri sendi bisa juga disebabkan oleh penyakit lain seperti rematik autoimun atau osteoartritis. Tanpa diagnosis yang tepat, pengobatan jadi tidak efektif dan bisa memperparah kondisi.
2. Terapi jangka panjang
Jika diagnosis sudah dipastikan sebagai asam urat, pengobatan jangka panjang menjadi pilihan terbaik. Obat-obatan seperti allopurinol atau febuxostat sering diresepkan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Obat ini bekerja bukan untuk meredakan nyeri, melainkan untuk mencegah serangan berulang dan kerusakan sendi permanen di masa depan.
Konsumsi obat ini harus dilakukan secara teratur, bahkan ketika gejala sedang tidak muncul.
Baca Juga: Hubungan Penyakit Asam Urat dengan Penyakit Ginjal, Ini Dia Penjelasannya!
3. Rutin tes darah dan pantau efektivitas terapi
Pasien juga disarankan menjalani tes darah secara berkala. Tujuannya adalah untuk memantau apakah kadar asam urat sudah berada di ambang aman dan melihat apakah ada efek samping dari obat yang dikonsumsi.
Pemantauan ini penting untuk menyesuaikan dosis obat dan mencegah komplikasi akibat penggunaan obat jangka panjang.
4. Kurangi ketergantungan pada obat pereda nyeri
Salah satu keuntungan dari pengobatan jangka panjang yang tepat adalah mengurangi ketergantungan terhadap obat antiinflamasi seperti ibuprofen atau diklofenak. Obat-obatan ini memang efektif untuk meredakan nyeri.
Penggunaannya dalam jangka panjang bisa membahayakan, terutama bagi kesehatan ginjal dan lambung.
Itulah rangkuman ulasan yang membas tentang efek jangka panjang asam urat tinggi yang tidak ditangani.
Selanjutnya: Harga Minyak Ditutup Melemah Tipis, Persediaan Bahan Bakar AS Naik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News