MOMSMONEY.ID - Hubungan penyakit asam urat dengan penyakit ginjal saling berkaitan erat. Asam urat yang terus meningkat tanpa pengelolaan yang baik bisa memperburuk kondisi ginjal.
Saat ginjal tidak mampu membuang kelebihan asam urat dengan baik, zat ini menumpuk dalam darah dan membentuk kristal tajam di persendian. Namun, kristal tersebut juga bisa terbentuk di dalam ginjal yang berpotensi menyebabkan batu ginjal hingga kerusakan jaringan ginjal.
Penyakit ginjal kronis dapat membuat pengeluaran asam urat jadi semakin terganggu, menciptakan lingkaran setan antara dua penyakit ini. Bersumber dari Healthline, simak penjelasan lengkap mengenai hubungan penyakit asam urat dengan penyakit ginjal:
Baca Juga: Manfaat Jalan Kaki untuk Meredakan Gejala Asam Urat Anda, Ini Dia 8 Khasiat Lainnya
Hubungan penyakit asam urat dengan penyakit ginjal
Penyakit asam urat dan penyakit ginjal sering kali dianggap sebagai dua kondisi medis yang berbeda. Namun, faktanya, keduanya memiliki hubungan erat yang tidak bisa diabaikan.
Hubungan penyakit asam urat dengan penyakit ginjal dapat saling mempengaruhi. Asam urat adalah jenis artritis inflamasi yang menyebabkan nyeri hebat dan pembengkakan pada sendi.
Sementara, penyakit ginjal mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menyaring dan membuang limbah. Dalam beberapa penelitian, orang dengan asam urat memiliki risiko 1,78 kali lebih besar untuk mengembangkan penyakit ginjal kronis stadium 3 dibandingkan mereka yang tidak mengidap asam urat.
Faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas juga berperan besar dalam memperburuk hubungan antara keduanya. Selain itu, penderita asam urat yang sering mengonsumsi obat antiinflamasi (NSAID) secara berkepanjangan juga berisiko mempercepat kerusakan ginjal.
Dapatkah penyakit ginjal menyebabkan asam urat?
Sebaliknya, penyakit ginjal juga bisa menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah. Ini terjadi karena ginjal yang rusak tidak mampu membuang asam urat secara optimal.
Sekitar 90% kasus asam urat disebabkan oleh gangguan ekskresi asam urat melalui urin. Karena dua pertiga asam urat dibuang melalui ginjal, maka ketika ginjal terganggu, kadar asam urat dengan cepat meningkat dan menimbulkan berbagai gejala.
Gejala asam urat dan penyakit ginjal
Gejala khas asam urat adalah nyeri sendi yang muncul tiba-tiba, terutama di malam hari, disertai pembengkakan, kemerahan, dan rasa panas. Serangan ini biasanya terjadi pada satu sendi, seperti jempol kaki.
Sementara itu, gejala penyakit ginjal sering tidak terasa di awal, namun akan muncul saat kerusakan sudah cukup parah. Gejala tersebut meliputi kelelahan, pembengkakan, mual, sering buang air kecil, dan darah dalam urin.
Pengobatan dan pencegahan
Pengelolaan asam urat dan penyakit ginjal perlu dilakukan bersamaan. Untuk asam urat, dokter bisa meresepkan kolkisin, kortikosteroid, atau obat seperti allopurinol untuk menurunkan kadar asam urat.
Bagi penderita penyakit ginjal, terapi dapat mencakup diet rendah garam, obat antihipertensi, hingga dialisis atau transplantasi jika kerusakan sudah parah. Diet berperan penting dalam mencegah kedua penyakit ini.
Hindari makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, alkohol, dan seafood tertentu. Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan air putih. Batasi konsumsi natrium dan protein berlebih, terutama bagi penderita penyakit ginjal.
Baca Juga: Buah untuk Asam Urat Tinggi? Coba Konsumsi Pisang, Punya Manfaat Ini
Itulah informasi lengkap mengenai hubungan penyakit asam urat dengan penyakit ginjal yang harus Anda pahami.
Selanjutnya: Ratusan Hektar Mal di Jabodetabek Kosong Melompong, Apa yang Terjadi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News