MOMSMONEY.ID - PT Indonesia Fintopia Technology atau Easycash platform pinjaman daring (pindar) berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjalin kerja sama dengan PT Bank Saqu Indonesia melalui skema loan channeling.
Kolaborasi ini bertujuan memperluas akses pembiayaan bagi segmen masyarakat unbanked dan underbanked di Indonesia.
Sinergi tersebut sekaligus menjadi implementasi dari Peraturan OJK No. 40 Tahun 2024 yang mendorong kolaborasi antar lembaga keuangan, termasuk kerja sama penyaluran pinjaman antara platform fintech lending dan perbankan.
Upaya ini hadir di tengah masih lebarnya kesenjangan akses pembiayaan, meski tingkat inklusi keuangan nasional telah mencapai 92,74% menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025.
Adapun tingkat literasi keuangan baru mencapai 66,64%, menunjukkan masih banyak solopreneur, pelaku UMKM, dan masyarakat underbanked yang belum memperoleh pembiayaan memadai.
Baca Juga: Strategi Digital Bank Mandiri Dongkrak Pendapatan Laba
Direktur Utama Easycash Nucky Poedjiardjo mengatakan, kerjasama ini mengandalkan kecanggihan teknologi credit scoring berbasis artificial intelligence (AI) milik Easycash, yang diklaim mampu mempercepat pengajuan dan menjaga kualitas risiko pinjaman.
Easycash sendiri telah menyalurkan lebih dari Rp 81,97 triliun kepada lebih dari 8 juta penerima dana hingga September 2025.
“Kami pastikan pengajuan pinjaman berjalan cepat, efisien, dan terukur risikonya dengan teknologi mutakhir kami. Bersama Bank Saqu, kami menjamin transparansi penuh, perlindungan data pengguna, dan pemenuhan compliance tertinggi,” ujar Nucky dalam keterangan Kamis (20/11/2025).
Ia menambahkan, OJK mencatat pendanaan dari lender perbankan kepada industri fintech P2P lending tumbuh 40,09% yoy menjadi Rp 54,1 triliun per Juli 2025.
Penyaluran pembiayaan industri juga meningkat menjadi Rp 87,6 triliun per Agustus 2025, tumbuh 21,6% secara tahunan.
Sementara Chief Digital Business Officer Bank Saqu Angela Lew Dermawan, menilai kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan inklusi keuangan.
Baca Juga: Maybank Perluas Jaringan di Kalteng Lewat Cabang Baru di Duta Mall
Dengan menggabungkan teknologi fintech dan ekosistem digital Bank Saqu, sinergi ini diharapkan menciptakan akses layanan keuangan yang lebih merata dan bertanggung jawab.
“Sinergi ini tidak hanya fokus pada penyaluran dana, tetapi juga pada pembangunan ekosistem yang berkelanjutan bagi solopreneur, UMKM, serta masyarakat underbanked untuk berkembang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi,” ujar Angela.
Hingga saat ini, Bank Saqu telah memiliki lebih dari 3 juta nasabah melalui produk seperti Saku Kredit, Busposito, Tabungmatic, dan Saku Booster yang dinilai efektif membantu pengelolaan keuangan masyarakat dan pelaku usaha kecil.
Nucky berharap, kemitraan lintas sektor seperti ini dapat menjadi kunci memperluas inklusi keuangan secara berkelanjutan.
“Bersama Bank Saqu, Easycash ingin memastikan setiap individu dan pelaku usaha memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi bagi perekonomian nasional,” tutupnya.
Selanjutnya: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.735 Per Dolar AS di Pagi Ini (20/11), Asia Terkoreksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News