MOMSMONEY.ID – Ekosistem digital PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menunjukkan tren positif yang berpotensi mendukung profitabilitas jangka menengah. Ini dapat menjadi katalis positif untuk kinerja saham BMRI, hingga September 2025 pendapatan berbasis komisi atau fee based income tumbuh 13,3% menjadi Rp 5,48 triliun.
Kenaikan ini ditopang oleh tiga platform digital utama yakni Livin’ by Mandiri, Livin’ Merchant dan Kopra by mandiri. Sekretaris Korporasi Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara mengatakan, pertumbuhan tersebut merupakan dampak dari meningkatnya aktivitas transaksi dan perluasan ekosistem digital di segmen ritel, UMKM, dan korporasi.
Jika dirinci, platform Livin’ by Mandiri mencatat lebih dari 34,5 juta pengguna, tumbuh 26,5% per September 2025. Frekuensi transaksi naik 27,9% menjadi 4,54 miliar transaksi, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4.257 triliun atau tumbuh 10,4%. “Sekitar 91% pembukaan rekening baru kini dilakukan secara digital melalui aplikasi tersebut, menandakan percepatan migrasi layanan ke kanal online,” katanya dalam siaran pers, Jumat (14/11).
Sementara itu, untuk segmen usaha, Livin’ Merchant mencatat sekitar 3 juta merchant aktif, atau meningkat 35% . Platform ini digunakan untuk pengelolaan transaksi secara real time dan pencatatan pembayaran, yang turut memperluas penetrasi Bank Mandiri di sektor UMKM.
Baca Juga: Hingga Oktober 2025, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Kucurkan KUR Rp 38,11 Triliun
Dan terakhir, Kopra by Mandiri layanan digital untuk nasabah korporasi membukukan nilai transaksi Rp 25.980 triliun atau tumbuh 21,5%, dengan volume transaksi meningkat 18,7% menjadi 1,45 miliar. Kinerja tersebut turut mendorong kenaikan saldo giro korporasi (bank only) menjadi Rp 564,5 triliun.
Sejauh ini, transformasi digital juga diklaim memberi kontribusi pada pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri (bank only), yang naik 12,3% menjadi Rp 1.487 triliun. Porsi dana murah (CASA) tetap tinggi di level 73,1%, faktor yang biasanya positif bagi efisiensi biaya dana perbankan dan dapat berpengaruh terhadap margin keuntungan.
Kinerja digital yang meningkat konsisten dengan strategi jangka panjang Bank Mandiri dalam penguatan ekosistem transaksi. Bagi investor, pertumbuhan komisi digital dan stabilnya CASA dapat menjadi indikator peningkatan profitabilitas serta efisiensi operasional. Namun, perkembangan ini perlu dibandingkan dengan data kinerja kuartal IV dan kondisi kompetisi industri perbankan digital untuk melihat keberlanjutan tren sepanjang 2025.
Baca Juga: Bunga Deposito Bank Mandiri November 2025
Selanjutnya: 14 November: Hari Berdirinya Puspenerbad, ini Profil, Sejarah dan Tugasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News