KONTAN.CO.ID - PT Pegadaian memperkuat komitmen terhadap pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui pembentukan komunitas alumni dari program pembinaan. Langkah ini sebagai respons atas kebutuhan pelaku usaha terhadap dukungan yang berkelanjutan, khususnya pascapelatihan.
Selama ini, pelaku UMKM kerap menghadapi tantangan dalam menjaga kesinambungan usaha, setelah menyelesaikan program pembinaan. Tanpa jejaring dan dukungan lanjutan, sebagian besar hasil pelatihan tidak berkembang menjadi aktivitas bisnis yang berkelanjutan.
Melalui program Gadepreneur yang telah menjangkau lebih dari 10.000 pelaku usaha sejak 2023, Pegadaian tidak hanya memberikan pelatihan bisnis, tetapi juga mengusung pendekatan berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG).
Baca Juga: Semen Indonesia (SIG) Dorong Penguatan Daya Saing Agar UMKM Naik Kelas
Program ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Sebagai bentuk penguatan keberlanjutan, komunitas alumni yang bernama Gaderian dirancang untuk mempertemukan pelaku UMKM dari berbagai wilayah.
Komunitas ini diharapkan dapat menjadi wadah pertukaran informasi, peluang kolaborasi, serta ruang diskusi untuk merespons tantangan yang dihadapi usaha mikro secara kolektif.
“Gaderian bukan sekadar komunitas alumni, tapi jembatan kolaborasi dan kontribusi untuk memperkuat ekosistem UMKM binaan Pegadaian secara nasional,” ujar Rully Yusuf, Kepala Divisi ESG Pegadaian, dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (22/7).
Pembentukan jejaring seperti Gaderian dinilai dapat menciptakan efek domino dalam pengembangan usaha berbasis solidaritas.
Baca Juga: Sampoerna Raih Digital Innovation Awards 2025, Dorong UMKM Naik Kelas lewat Inovasi
Dengan koneksi antarpelaku usaha, solusi atas persoalan bisnis dapat dirumuskan bersama secara kontekstual dan sesuai kebutuhan lapangan.
Pegadaian melihat bahwa keberhasilan pembinaan UMKM tidak cukup hanya dengan pelatihan jangka pendek.
Ke depan, pendekatan berbasis komunitas ini akan menjadi strategi utama untuk memperkuat peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional yang menyerap lebih dari 90% tenaga kerja dan menyumbang lebih dari setengah PDB.
Selanjutnya: Nilai Transaksi WIFI Tembus Rp 1,45 Triliun, Ini Sentimen Pendukungnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News