MOMSMONEY.ID - Minat investor asing untuk menginvestasikan dananya di pasar obligasi domestik belum juga menggeliat pada kuartal pertama ini. Asing malah mencatatkan jual bersih alias nett sell di aset Surat Berharga Negara (SBN).
Mengutip data DJPPR Kementerian Keuangan, sepanjang tahun berjalan hingga 18 Maret 2024, net sell asing mencapai Rp 23,41 triliun. Total kepemilikan asing di SBN domestik kini tersisa Rp 819,22 triliun dari akhir tahun lalu masih sebesar Rp 842,63 triliun.
Dengan begitu, porsi kepemilikan asing di SBN domestik susut menjadi hanya 14,43% dibandingkan dengan akhir 2023 sebesar 14,94%.
Baca Juga: Yuk, Investasi Halal dengan Imbalan Pasti, Sukuk Ritel SR020 Beri Kupon 6,4%
Meski porsi asing di SBN tak lagi gemuk, namun, keengganan asing untuk masuk menyebabkan kinerja aset Surat Utang negara (SUN) kurang perform sejauh ini. Harga SUN di pasar loyo, yang tercermin pada kenaikan ekspektasi imbal hasil alias yield.
Bloomberg mencatat, Selasa (19/3) siang, level yield SUN acuan tenor 10 tahun bergulir tipis di kisaran 6,63%. Yield kini berada di atas level akhir tahun lalu yang masih sekitar 6,52%.
Investor asing nampaknya mengalihkan dana ke aset yang lebih menarik, salah satunya obligasi AS. Maklum, yield obligasi pemerintah Uncle Sam atawa US Treasury mendaki. Hingga Selasa (19/3), yield US Treasury tenor 10 tahun mencapai level 4,3%, naik dari posisi akhir tahun lalu di kisaran 3,88%.
Sedangkan, di dalam negeri, dana asing terpantau mengalir masuk ke aset saham. Mengutip RTI, investor asing membukukan pembelian bersih atau net foreign buy senilai Rp 26,21 triliun pada tahun ini berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News