MOMSMONEY.ID - Daewoong Pharmaceutical Indonesia (DPI) resmi meluncurkan terapi dislipidemia baru berupa obat kombinasi tetap Ezetimibe dan Rosuvastatin di Indonesia.
Produk ini menawarkan pendekatan dua mekanisme sekaligus, Rosuvastatin menekan produksi kolesterol di hati, sementara Ezetimibe menghambat penyerapan kolesterol di usus halus.
Dengan mekanisme ganda tersebut, penurunan kadar LDL-C (low-density lipoprotein cholesterol) terbukti lebih optimal meskipun pada dosis rendah, jika dibandingkan penggunaan statin tunggal.
Untuk menjawab kebutuhan terapi yang lebih presisi, DPI menghadirkan tiga pilihan dosis Ezetimibe/Rosuvastatin, yakni 10/5 mg, 10/10 mg, dan 10/20 mg.
Varian ini memungkinkan penyesuaian terapi sesuai tingkat risiko kardiovaskular masing-masing pasien.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (5/12), Hujan Sangat Lebat Turun di Provinsi Ini
Head of Indonesia Business Division Daewoong Pharmaceutical Korea Selatan sekaligus Direktur Daewoong Pharmaceutical Indonesia, Baik In Hyun, menegaskan bahwa peluncuran ini merupakan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.
“Peluncuran ini menunjukkan komitmen kami untuk meningkatkan kualitas hidup pasien melalui terapi yang terbukti secara ilmiah, didukung oleh kolaborasi erat dengan para profesional medis,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (4/12/2025).
Ia menambahkan bahwa ke depan Daewoong akan memperluas portofolio terapi inovatif untuk diabetes, hipertensi, dan gagal jantung, serta memperkuat kerja sama riset bersama PERKI dan pakar kesehatan dari kedua negara.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Ade Meidian Ambari yang turut hadir dalam acara tersebut menyoroti urgensi pengendalian LDL-C secara dini dan agresif.
Baca Juga: Promo Hypermart Dua Mingguan 4-17 Desember 2025, Es Krim-Kentang Rendang Diskon 20%
Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 80% pasien penyakit jantung koroner di Indonesia belum mencapai target LDL-C 70 mg/dL, bahkan hanya 8,5% yang mencapai target risiko sangat tinggi di level 55 mg/dL.
Menurutnya, terapi kombinasi menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan standar tata laksana kardiovaskular nasional.
“Pedoman ESC menekankan prinsip ‘semakin rendah dan semakin cepat, semakin baik’. Artinya, menurunkan LDL-C sedini mungkin sangat penting, terutama melalui terapi kombinasi,” jelasnya.
Dengan hadirnya obat kombinasi baru ini, termasuk tablet 10/5 mg pertama di Indonesia, Daewoong Pharmaceutical berkomitmen memperluas kolaborasi dengan rumah sakit dan institusi kesehatan, serta meningkatkan akses pasien terhadap terapi inovatif melalui rangkaian obat kombinasi tetap dalam tiga pilihan dosis
Selanjutnya: Tren Shiplap 2026: Tetap Stylish, Hangat, dan Cocok untuk Hunian Kamu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News