MOMSMONEY.ID - Pelaku UMKM kini dapat mengajukan pembiayaan produktif melalui CICIL dengan proses yang lebih mudah diakses.
Untuk memulai pengajuan, pelaku usaha perlu menyiapkan identitas diri, data usaha, serta mengikuti verifikasi digital dan lapangan bila diperlukan.
Setelah dokumen dianggap lengkap, CICIL akan melakukan analisis kelayakan untuk menentukan plafon dan kelanjutan pencairan dana.
Proses tersebut menjadi bagian dari upaya CICIL menjaga kualitas pendanaan.
Perusahaan menerapkan analisis berbasis data, verifikasi lapangan, hingga monitoring rutin terhadap aktivitas penerima dana.
Pada fasilitas tertentu, CICIL juga dapat menerapkan struktur jaminan tambahan sebagai langkah mitigasi risiko.
Baca Juga: Upaya Memperkuat Akses Permodalan UMKM di Papua Lewat Ekosistem KUR
Direktur CICIL, Ivan Joshua Tandika, menegaskan bahwa misi perusahaan sejak awal adalah menghadirkan akses keuangan yang inklusif.
“Kami memandang kehadiran fintech seperti CICIL merupakan pelengkap ekosistem keuangan nasional. Dengan kemampuan menghadirkan proses yang lebih cepat, efisien, dan berbasis teknologi, fintech berperan penting dalam membantu pelaku usaha produktif,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (27/11).
CICIL sebelumnya dikenal dengan layanan pembiayaan pendidikan, namun kini perusahaan memperkuat fokus pada pembiayaan produktif sebagai bagian dari dukungan terhadap sektor riil.
Ivan menyebut bahwa pembiayaan produktif menjadi cara CICIL membantu mengembangkan sekaligus menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas.
Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, CICIL telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp1,64 triliun kepada lebih dari 200 borrower dan 700 lender. Capaian tersebut mencerminkan kepercayaan yang terus tumbuh terhadap ekosistem pendanaan CICIL.
Menatap 2026, CICIL berfokus menjaga kualitas portofolio sambil tetap mendorong perluasan akses pendanaan.
“Untuk memastikan kualitas pendanaan, CICIL berkomitmen untuk terus menerapkan proses analisis yang komprehensif berdasarkan data, verifikasi lapangan, hingga monitoring berkala terhadap aktivitas usaha Penerima Dana,” tambah Ivan.
Ia menegaskan bahwa transparansi biaya, bunga, serta ketentuan pembiayaan menjadi perhatian utama perusahaan
Selanjutnya: Bahlil Sebut Ekspor Freeport Tak Pernah Tertahan Meski Ekonomi Papua Tengah Turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News