MOMSMONEY.ID - Pekan lalu, Bank Indonesia (BI) mengumumkan suku bunga acuan naik dari 5,5% menjadi 5,75%. Kabar baiknya, kenaikan suku bunga BI ini akan diikuti dengan kenaikan imbal hasil kupon SBR012 yang diterbitkan Kementerian Keuangan.
Melansir siaran resmi Bank Indonesia, BI meyakini kenaikan suku bunga sebesar 225 basis poin sejak Agustus 2022 hingga menjadi 5,75% ini memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3% pada semester I-2023.
Dan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran 3% pada semester II-2023.
Baca Juga: 6 Pengaruh Ovulasi pada Perempuan, Nomor 5 Sering Terjadi
Adapun kupon SBR012-T2 sebesar 6,15% per tahun dan kupon SBR012-T4 sebesar 6,35% per tahun. Melansir Bareksa, kuota SBR012 per 26 Januari 2022 hanya tersisa kurang dari 8% alias banyak diburu.
Salah satunya karena kupon imbal hasil SBR012 yang bersifat floating with floor.
Artinya, jika suku bunga acuan naik, maka kupon SBR012 bisa ikut naik. Jika bunga acuan turun, penurunan kupon tidak akan lebih rendah dari pada batas minimal.
Nah, kupon imbal hasil SBR012 Kemenkeu bisa saja naik karena saat penetapan kupon mengacu pada suku bunga BI yang masih 5,5%.
Adapun perhitungan kupon imbal hasil SBR012 adalah suku bunga acuan berlaku ditambah selisih tetap 0,65% untuk SBR012-T2 dan ditambah selisih 0,85% untuk SBR012-T4.
Kupon imbal hasil SBR012 akan ditinjau setiap tiga bulan sekali dengan mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan BI atau penurunannya. Maka, tanggal berlakunya kupon baru setelah tinjauan adalah per 11 Mei, 11 Agustus, 11 November, dan 11 Februari setiap tahunnya.
Dengan perhitungan di atas, kupon imbal hasil SBR012-T2 menjadi 6,4% dan SBR012-T4 menjadi 6,6%. Jadi, jika ada tinjauan kembali kupon suku bunga SBR012 akan berlaku untuk periode 11 Mei-10 Agustus 2023.
Berikut perbedaan SBR012-T2 dan SBR012-T4
SBR012-T2 | SBR012-T4 |
Tenor 2 tahun | Tenor 4 tahun |
Jatuh tempo 10 Februari 2025 | Jatuh tempo 10 Februari 2024 |
Minimum pemesanan Rp 1 juta | Minimum pemesanan Rp 1 juta |
Maksimum pemesanan Rp 5 miliar | Maksimum pemesanan Rp 10 miliar |
Kupon floating with floor 6,15% per tahun | Kupon floating with floor 6,35% per tahun |
Pembayaran kupon setiap tanggal 10 setiap bulannya | Pembayaran kupon setiap tanggal 10 setiap bulannya |
Pembayaran kupon pertama 10 Maret 2023 | Pembayaran kupon pertama 10 Maret 2023 |
Periode early redemption 26 Februari 2024 pukul 09:00 WIB hingga 5 Maret 2023 pukul 15:00 WIB | Periode early redemption 24 Februari 2025 pukul 09:00 WIB hingga 4 Maret 2024 pukul 15:00 WIB |
Setelmen early redemption 11 Maret 2024 | Setelmen early redemption 10 Maret 2025 |
Baca Juga: Rekomendasi 5 Serial Drama Jepang Bertema Kuliner dengan Cerita Hangat di Netflix
Demikian informasi mengenai kenaikan kupon imbal hasil SBR012 Kemenkeu setelah suku bunga BI naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News