MOMSMONEY.ID - Mau belajar ngaji? Aplikasi Qara'a menawarkan belajar Al Quran melalui aplikasi berbasis teknologi AI, lo.
Di bulan Ramadan, umat Islam kerap melakukan amalan untuk meninkatkan keimanan, ketakwaan, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang sering dilakukan umat Islam adalah membaca Al-Qur'an.
Dengan menunaikan tadarus Al-Qur'an dan mengaji selama bulan Ramdanan, umat Islam tidak hanya bisa mendapatkan berkah tetapi juga mampu meningkatkan ketagwaan dan iman untuk menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.
Kegiatan mengaji memang dianggap penting oleh masyarakat Indoensia yang sebagian besar beragama Muslim. Namun, bukan berarti semua umat Islam bisa mengaji.
Jika Anda belum bisa mengaji, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Di era modern saat ini, membaca dan belajar mengaji Al-Qur'an sudah semakin mudah, karena banyak tersedia dalam bentuk aplikasi yang bisa diakses melalui gawai.
Bahkan aplikasi belajar mengaji juga semakin canggih dengan menerapkan teknologi kecerdasan buatan atawa artificial intelligence. Belajar mengaji melalui aplikasi jadi semakin mudah dan berkualitas.
Salah satunya, startup dari Kalimantan Barat menawarkan belajar Al Qur'an melalui aplikasi berbasis teknologi AI yang dapat mengoreksi bacaan ayat dari tajwid dan harakat. Aplikasi ini bernama Qara'a.
Baca Juga: Cara Baru Belajar Mengaji dengan Teknologi Kecerdasan Buatan dari Aplikasi Ngaji.ai
Ahmad Kamel, Managing Director Qara'a mengatakan, soft launching Qara'a pertama kali dilakukan pada 2018. Saat itu, belum menggunakan teknologi AI, bahkan belum ada fitur belajar Al-Qur'an, melainkan hanya aplikasi pendamping ibadah seperti Al-Qur'an digital dan konten islami.
Baru pada akhir 2020 silam, teknologi AI diuji coba pada Qara'a dan meluncur resmi di 2021 serta beralih menjadi aplikasi belajar Al-Qur'an yang ditenagai AI.
Metode belajar di Qaraa terbagi menjadi tiga level, yaitu tilawah (pengenalan huruf), tahsin (belajar tajwid) sampai ke tahfidz (hafalan). Secara runut, pengguna harus melalui seluruh level sampai akhirnya harus melakukan praktik melafalkannya, yang telah disematkan teknologi AI di dalamnya.
Pengguna hanya perlu melafalkan potongan ayat yang tertera di layar smartphone, lalu menekan ikon mikrofon. Dalam hitungan detik, pengguna akan mengetahui hasil koreksi pelafalannya benar atau tidak dan mendapat nilai.
Setelah semua level selesai, pengguna akan mendapatkan sertifikat kelulusan sebagai bukti bahwa mereka sudah memahami aturan-aturan membaca Al-Qur'an dan hurufnya.
Kamel menambahkan, aplikasi ini dilengkapi dengan 120 lebih fitur pembelajaran teknologi AI pada materi dan fitur murajaah, dan pendampingan personal dengan ustaz melalui fitur setor ayat.
"Sehingga pembelajaran dilakukan tervalidasi dengan baik," kata Kamel.
Baca Juga: Ini 4 Alasan Kenapa Anda Sulit Menahan Emosi dan Amarah saat Puasa
Basis data pengembangan AI di Qaraa dilakukan secara in-house dengan jumlah sampling 475.573 suara yang dihimpun dari para qari (pembaca Al-Qur'an), hafidz Al-Qur'an di beberapa rumah Quran, ustaz dan pengguna Qaraa.
Tentunya sampling akan terus bertambah sehingga tingkat akurasi pelafalan Qaraa akan terus meningkat dan memperkuat machine learning Qara'a.
Kamel mengatakan Qaraa menyeleksi ustaz/ustazah yang menilai proses belajar pengguna aplikasi berdasarkan kemampuan mereka dalam membaca Al-Qur'an.
"Pengalaman mengajar juga menjadi nilai tambah untuk ustaz/ustazah yang tergabung di Qaraa menjadikan aspek keilmuan dan komunikasi dari ustaz/ustazah tersebut sesuai standar Qaraa," kata Kamel.
Untuk saat ini, ada 4 ustaz/ustazah yang aktif mengurus aplikasi Qaraa dan mereka berasal dari berbagai latar belakang pendidikan.
Dalam memonetisasi bisnis, Qaraa mengenakan biaya langganan di aplikasinya. Biaya langganan tersebut sebesar Rp 50.000 per bulan dan pengguna bisa mengakses ke lebih 20 fitur di aplikasi ini.
Kamel mengatakan kebutuhan masyarakat Indonesia untuk bisa membaca Al-Qur'an sangat besar, untuk itu tim Qara'a yakin bahwa aplikasi ini akan berumur panjang dan selalu tersedia menjadi solusi untuk pembelajaran Al-Qur'an.
Namun, tidak menutup kemungkinan, minat belajar membaca Al-Qur'an masyarakat secara umum bisa saja menurun. Oleh karena iu, tim Qara'a mengatakan akan selalu berupaya mengedukasi pentingnya bisa membaca Al-Qur'an.
Hingga kini, Qara'a berhasil menarik lebih dari 2 juta pengguna di Indonesia. Untuk menambah pengguna, Qara'a baru-baru ini melebarkan sayapnya ke Malaysia dan memperlengkapi aplikasinya dengan bahasa Melayu dan Inggris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News