InvesYuk

BCA Revitalisasi dan Buka Panen Raya Biji Kopi, Produksi Meroket 350 Persen

BCA Revitalisasi dan Buka Panen Raya Biji Kopi, Produksi Meroket 350 Persen

MOMSMONEY.ID - PT Bank Central Asia Tbk (BCA), bersama Yayasan Kopi Nasional dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura & Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, menggelar kegiatan panen raya biji kopi di Kebun Kopi Cikoneng, Bogor, Senin (5/5). Pada panen raya ini, hasil produksi biji kopi oleh para petani peserta pembinaan meningkat 3,5 kali lipat atau 350 persen.

Baca Juga: AEKI Catat Produksi Biji Kopi Tumbuh 60% pada Awal Tahun 2025

Berdasarkan data Bakti BCA, produksi kopi kali ini mencapai 47.640 kilogram. Dibandingkan saat sebelum revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng pada 2024 lalu, hasil ini melebihi target awal peningkatan produksi, yakni 120 persen.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, hasil produksi total kopi ini juga berbanding lurus dengan pendapatan.

“Pendapatan para petani sebelum ada intervensi kami itu sekitar 138 juta rupiah dari panen kopi setiap tahun. Kini, kami proyeksikan pendapatan bisa mencapai sekitar 428 juta rupiah,” tutur Hera dalam kesempatan yang sama.

Adapun revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng di Bogor dilaksanakan di atas lahan perkebunan dengan luas 10 hektare.

Pada tahap pertama, para petani dari Kelompok Tani Cikoneng Lestari dan Lestari Maju Bersama berkesempatan mengikuti Sekolah Lapang dari Distanhorbun Kabupaten Bogor. Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan bantuan alat dan kebutuhan bertani dari Bakti BCA.

Pada tahap pertama program, para petani dari Kelompok Tani Cikoneng Lestari dan Lestari Maju Bersama berpartisipasi dalam kegiatan Sekolah Lapang yang diselenggarakan oleh Distanhorbun Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Presiden Prabowo Instruksikan Bulog Serap Gabah Saat Panen Raya

Selain mendapatkan pelatihan langsung di lapangan, mereka juga menerima dukungan berupa perlengkapan dan sarana bertani yang difasilitasi Bakti BCA.

Lebih lanjut, revitalisasi tahap kedua berfokus pada peningkatan produktivitas cherry kopi yang belum mencapai standar minimal.

Menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, standar produktivitas cherry adalah 5.005 kg/hektare. Namun, realisasi pada tahun 2024 baru mencapai 2.259 kg/hektare.

Selain itu, revitalisasi tahap kedua juga berfokus pada penguatan kapasitas petani, optimalisasi kesuburan tanah, serta optimalisasi produksi dan mutu hasil perkebunan.

Setelah revitalisasi tahap kedua, produksi kopi ditargetkan menyentuh 53.000 kilogram, dengan proyeksi peningkatan pendapatan petani sekitar 60 persen.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura & Perkebunan Bogor Entis Sutisna mengatakan, pihaknya menyambut baik inisiatif BCA untuk melanjutkan revitalisasi kebun kopi.

Menurutnya, penting bagi petani untuk mendapatkan akses pemahaman praktik bertani yang efektif, efisien, dan menyeluruh.

“Kami berharap, kemitraan yang terjalin tidak hanya mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen. Namun, juga memperkuat daya saing kopi lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar dan Kabupaten Bogor secara keseluruhan,” ujar Entis.

Baca Juga: Waktu Panen Raya Beras Bergeser, Zulhas Usulkan Besaran Harga Gabah ke Prabowo

 

Selanjutnya: SBN Banyak Diburu Investor Asing, Tenor Pendek Lebih Diminati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News