MOMSMONEY.ID - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membukukan laba Rp 930,7 miliar di akhir kuartal I-2025. Pencapaian ini lebih tinggi 5,1% dibanding pada periode kuartal I-2024 yang sebesar Rp 860 miliar.
Manajemen BTN dalam presentasi keuangannya menyatakan, kenaikan laba ini ditopang oleh kenaikan pendapatan operasional yang sampai 13,8%, terjaganya biaya operasional, serta biaya kredit atau cost of credit (CoC) di kisaran 1,1%.
Kenaikan pendapatan operasional tersebut juga membuat Bank BTN terlihat lebih efisien saat menyalurkan kredit. Rasio biaya terhadap pendapatan atau cost to income ratio (CIR) tercatat membaik di kuartal I-2025 menjadi 53,6%. Sementara pada periode yang sama tahun lalu di level 54,6%.
Kinerja Bank BTN di akhir 2025 ini didukung oleh stabilnya pertumbuhan dana simpanan masyarakat serta pertumbuhan moderat di sisi kredit.
Bank BTN mencatat kenaikan simpanan nasabah atau Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,5% menjadi Rp 384,70 triliun dari sebelumnya 357,7 triliun.
Kenaikan DPK terutama dari peningkatan dana berbiaya murah seperti tabungan dan deposito atau current account, saving account (CASA) yang mencapai 11%. Porsi CASA ini mencapai 51,1% dari total DPK per Maret 2025 dibanding sebelumnya 49,9%.
Di sisi lain, pertumbuhan kredit cenderung moderat. Total kredit yang disalurkan Bank BTN mencapai Rp 361,1 triliun di akhir Maret 2025, tumbuh 5,5% year on year. Pertumbuhan kredit terutama ditopang kredit pemilikan rumah (KPR) yang naik 7,8%.
Selain itu, pertumbuhan kredit segmen high-yield seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Ringan (KRING) tumbuh lebih tinggi, yaitu 9,5% mencapai Rp 16,4 triliun.
Di tengah moderatnya pertumbuhan DPK dan kredit, Bank BTN menjaga kecukupan likuiditasnya. Rasio pinjaman terhadap simpanan nasabah atau loan to deposit ratio (LDR) terjaga di level 94,4% per Maret 2025.
Ketahanan likuiditas jangka pendek yang ditunjukkan liquidity coverage ratio (LCR) Bank BTN masih di atas ketentuan 100%, yaitu sebesar 169,7%. Meskipun, angka ini turun dibanding Maret 2024 yang sebesar 206,5%.
Namun, stabilitas likuiditas jangka panjang dari indikator net stable funding ratio (NSFR) pada Maret 2025 membaik menjadi 119,9% dibanding periode ytang sebelumnya di 117,7%.
Dengan kinerja sepanjang kuartal I-2025 ini, Bank BTN membukukan total aset Rp 468,5 triliun, naik 3,2% year on year dari Rp 454,02 triliun pada kuartal I-2024.
Selanjutnya: Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News