MOMSMONEY.ID - Apakah lilin aromaterapi yang banyak digunakan untuk menenangkan diri dan terapi punya dampak buruk bagi kesehatan?
Penggunaan lilin aromaterapi semakin hari semakin banyak digunakan untuk kepentingan healing dan wewangian.
Selain memiliki aroma menenangkan dan cocok untuk terapi, ternyata zat-zat kimia yang terkandung dapat memberi dampak buruk jika digunakan terlalu sering.
Profesor Christian Pfrang, Ketua ilmu atmosfer di Universitas Birmingham, bersama dengan para ilmuwan di Universitas Manchester, menemukan bahwa paparan lilin yang menyala selama satu jam mengganggu fungsi kognitif, mengurangi kemampuan untuk fokus dan menafsirkan emosi di wajah orang lain.
Bukan cuma itu, masih ada beberapa risiko dan dampak buruk lilin aromaterapi untuk kesehatan. Berikut ini beberapa di antaranya:
Baca Juga: 7 Jenis Istirahat Untuk Fisik dan Mental Menurut Ahli, Tertarik Coba?
Alergi
Melansir laman Healthline, membakar lilin aromaterapi dapat melepaskan VOC atau senyawa organik yang bisa menguap, seperti formaldehida, yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Meski begitu, lilin aromaterapi hanya mengeluarkan kurang dari setengah jumlah yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Orang yang terpapar senyawa tersebut melaporkan sakit kepala, sesak napas, dan batuk sebagai bentuk alergi.
Sakit kepala
Bukannya malah membuat tenang, terlalu sering terekspos lilin aromaterapi bisa membuat Anda sakit kepala. Hal itu disebabkan karena aroma wewangian lilin aromaterapi yang menyusuk pernapasan bisa memicu timbulnya sakit kepala.
Menurut laman WebMD, sekitar 95% pasien migrain mengatakan bahwa kepekaan terhadap penciuman dapat memicu atau memperburuk migrain atau sakit kepala. Situasi tersebut disebut dengan osmophobia. Bau umum yang memicu kondisi tersebut termasuk knalpot mobil, asap rokok, dan wewangian.
Efek lain yang mengikuti gejala alergi karena lilin aromaterapi antara lain:
Baca Juga: Kepribadian Bisa Dilihat dari Genre Musik Favorit lo, Penggemar Musik Indie Kreatif
1. Bersin
2. Pilek
3. Penyumbatan sinus
4. Risiko kanker
Lilin aromaterapi terbuat dari parafin yang merupakan bahan utamanya. Sebuah studi tahun 2009 mengatakan bahwa pembakaran lilin parafin bisa melepaskan gas dan bahan kimia organik mudah menguap seperti toluena dan benzena, yang diketahui menyebabkan kanker.
Menyalakan lilin aromaterapi juga melepaskan partikel kecil yang mengendap ke udara. Menghirup endapan senyawa organik yang mudah menguap (VOC) dalam jumlah besar dapat merusak DNA dan menyebabkan masalah paru-paru.
Demikianlah beberapa risiko dan dampak buruk dari lilin aromaterapi untuk kesehatan jika terus digunakan secara berlebihan.
Selanjutnya: Strategi Westcon-Comstor Perkuat Ketahanan Digital dan Transformasi Bisnis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News