MOMSMONEY.ID - PT Amartha Mikro Fintek, perusahaan mircrofinance marketplace yang menyediakan platform keuangan inklusif bagi pelaku usaha mikro, berhasil melakukan digitalisasi lebih dari 50.000 UMKM khusus wilayah Sumatera Barat melalui aplikasi AMartha+.
Angka tersebut tumbuh signifikan dibanding 2021 yang baru menjangkau 10.000 UMKM lokal Sumatra Barat. Hal ini sekaligus menjadikan Sumatra Barat sebagai provinsi dengan adopsi digital tertinggi di seluruh wilayah operasional Amartha.
Sebelumnya, aplikasi Amartha+ telah hadir di wilayah Sumatra sejak 2000. Dengan aplikasi ini, mitra UMKM binaan Amartha dapat memperluas layanannya, seperti pembayaran tagihan rumah tangga, pembelian pulsa dan voucher online, hingga pembayaran angsuran secara digital.
Dengan tambahan layanan ini, mitra UMKM dapat memperoleh pendapatan lebih besar dan memberikan akses layanan belanja digital di pedesaan.
Baca Juga: Simak 3 Cara Mengembangkan Usaha biar Sukses di 2023 dari PrismaLink
Aditya Pratomo, Senior Business Development Lead Amartha, menyampaikan dalam keterangan tertulis, Rabu (7/12), aplikasi Amartha+ telah terbukti memudahkan mitra UMKM untuk memperoleh pendapatan tambahan lewat layanan digital.
Mitra yang sebelumnya menjalankan usaha rumah makan, warung kelontong, warung kopi, dan lain-lain, kini bisa memberikan layanan pembayaran digital di desanya lewat aplikasi.
Pelanggan mereka tidak perlu jauh-jauh pergi ke kantor pelayanan lagi, karena pembayaran online bisa dilakukan di mitra binaan Amartha yang ada di desa.
Jumlah transaksi di aplikasi Amartha+ juga menunjukan tren yang terus bertumbuh. Hingga Oktober 2022, transaksi di aplikasi Amartha+ tahun ini mencapai lebih dari 55 miliar rupiah di wilayah Sumatera.
Beberapa fitur yang menjadi kontributor transaksi tertinggi di aplikasi Amartha+ adalah fitur pembayaran angsuran mingguan dari mitra UMKM dan layanan pembelian digital, seperti pulsa, paket data, token listrik, dan lain-lain.
Untuk mendukung percepatan adopsi digital di kalangan UMKM, Amartha mengerahkan lebih dari 5.000 tenaga lapangan yang tersebar di seluruh wilayah operasional Amartha untuk memberikan edukasi literasi digital.
Khusus di wilayah Sumatra Barat, Amartha mengadakan program #AyoPakeAmartha+, yang memberikan sosialisasi penggunaan Amartha+ di daerah Payakumbuh dan sekitarnya.
Digitalisasi UMKM sejalan dengan visi Amartha yakni menghadirkan kesejahteraan yang merata, karena lewat digitalisasi UMKM dapat mengembangkan skala usahanya dan menjadi lebih sejahtera.
Baca Juga: Begini Strategi Fintech P2P Lending Menghadapi Tahun 2023
Kinerja keuangan Amartha di Sumatra
Pertumbuhan signifikan di wilayah Sumatra juga dibuktikan dengan tingginya penyaluran modal bagi pelaku usaha mikro. Hingga Oktober 2022, Amartha telah menyalurkan lebih dari Rp 1,7 triliun permodalan bagi UMKM di wilayah Sumatra.
Penyaluran ini tumbuh lebih dari 2x lipat (YoY) di mana pada tahun 2021 lalu, dengan periode yang sama, penyaluran modal di wilayah Sumatra mencapai lebih dari Rp 800 miliar.
Lebih dari 337.000 mitra pelaku usaha mikro di wilayah Sumatra telah menerima permodalan dari Amartha, dan sepertiganya berada di Sumatra Barat.
Sektor yang paling banyak menerima permodalan adalah sektor perdagangan, porsinya mencapai lebih dari 60 persen. Kemudian disusul dengan sektor lainnya seperti pertanian, industri rumah tangga, dan sektor kerajinan.
UMKM berpotensi besar untuk dapat tumbuh jika dapat mengadopsi digitalisasi dan memberikan kemudahan transaksi dari desa. Namun, digitalisasi UMKM membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak agar dapat terakselerasi.
"Untuk itu, Amartha membuka peluang bekerja sama baik dengan perbankan, e-commerce, maupun pemerintahan setempat untuk bersama-sama mendukung akselerasi digitalisasi bagi UMKM Indonesia," kata Aditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News