MOMSMONEY.ID - JAKARTA. PT Allo Bank Indonesia Tbk (Allo Bank) mengumumkan laba bersih setelah pajak tumbuh 2% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 112,54 miliar per Maret 2025 dibandingkan posisi Rp 111,48 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja positif ini karena perusahaan pada pembiayaan untuk nasabah ritel, UMKM, dan korporat yang belum banyak terjangkau.
Kinerja laba bersih tersebut berasal dari pendapatan operasional naik 32% yoy menjadi Rp 387 miliar, didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Dari kinerja pendapatan operasional itu turut mendorong pendapatan bunga bersih tumbuh 19% yoy menjadi Rp 312 miliar ditopang oleh pertumbuhan kredit di tengah kondisi ekonomi makro yang penuh tantangan.
“Kredit yang disalurkan Allo Bank tercatat sebesar Rp 6,950 triliun per Maret 2025, didorong pertumbuhan terutama di segmen retail banking,” kata Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo dalam siaran pers, Jumat (2/5). Sejauh ini, Allo Bank menunjukkan disiplin secara berkesinambungan dalam kualitas pinjaman yang tercermin pada rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) untuk gross dan net masing-masing 1,5% dan 0,5% di kuartal pertama.
Baca Juga: KB Bukopin Finance Raup Laba Rp12,41 Miliar pada 2024
Adapun, Allo Bank mempertahankan tingkat permodalan yang kuat terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan mengakhiri periode dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 93,4%, jauh di atas ketentuan batas minimal yang diterapkan oleh regulator. Ekuitas Bank meningkat 6% yoy menjadi Rp 7,389 triliun, tumbuh positif secara organic dari perolehan laba ditahan dan laba berjalan
Indra menambahkan, d tengah kondisi makro ekonomi yang penuh tantangan, Allo Bank berusahan untuk mencatat pertumbuhan secara kompetitif dan berkelanjutan dengan jumlah nasabah yang terus meningkat hingga 12 juta nasabah per April 2025. Pertumbuhan ini melanjutkan momentum pertumbuhan 2024 yang cukup baik dimana berdasarkan kinerja tahun 2024, Allo Bank mampu menebar dividen tunai untuk pertama kalinya dalam sejarah Bank sebesar Rp 233,4 miliar atau 50% dari laba bersih Bank pada tahun tersebut.
Lanjutnya, selama tahun 2025, Allo Bank akan menjalankan model bisnis hibrida, yakni aktivitas segmen retail dan wholesale akan berjalan secara beriringan dan terintegrasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis bank yang optimal. Kebutuhan nasabah segmen retail dan wholesale dalam bertransaksi pada era digital adalah prioritas utama bank dalam menciptakan produk dan layanan berbasis digital yang inovatif.
Baca Juga: Laba Bersih SMBC Indonesia Naik 2% Jadi Rp 634 Miliar di Kuartal I 2025
Selanjutnya: Emas Perhiasan Catat Inflasi 10,52% Pada April 2025, Tertinggi Sejak September 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News