Alasan Pemberian Nama Keju Swiss dan Janda Bolong pada Tanaman Monstera

Reporter: Anggi Miftasha | Editor: Anggi Miftasha

MOMSMONEY.ID - Sejak pandemi, tanaman hias monstera atau biasa disebut janda bolong menjadi naik daun sebagai tanaman hias di rumah. Padahal harga untuk satu pot janda bolong dapat terbilang fantastis karena bisa mencapai harga puluhan juta rupiah. Di awal eksistensinya di Indonesia, tanaman janda bolong bisa mencapai ratusan juta karena masih langka.

Tanaman janda bolong aslinya berasal dari Amerika Tropis yang termasuk dalam marga monstera. Karakteristik utamanya adalah memiliki daun berlubang-lubang. Setiap corak dan lubang ini menjadi variasi yang berbeda-beda untuk setiap jenisnya, seperti monstera deliciosa, monstera adansonii, monstera borsigiana, dan lain-lain.

Selain terletak pada daunnya, keunikan ini juga terdapat pada namanya yang disebut janda bolong. Peneliti LIPI Yuzammi menjelaskan asal nama tanaman janda bolong sebenarnya berasal dari masyarakat Jawa. Dalam bahasa Jawa, tanaman ini disebut ron phodo bolong yang artinya daun pada bolong. Saat disingkat atau diucapkan cepat, nama ini jadi terdengar seperti rondho bolong yang artinya janda bolong. Akhirnya, penamaan ini menjadi trandmark monstera di Indonesia.

Selain itu, di luar negeri, monstera juga dikenal dengan sebutan keju swiss (swiss cheese plant). Dilansir dari thespruce.com, nama umum ini dapatkan dari jenis monstera adansonii di mana daunnya yang besar berbentuk hati mengembang dengan lubang seiring bertambahnya usia. Ini membuatnya semakin mirip dengan karakteristik keju swiss.

Eksistensi tanaman janda bolong di luar negeri juga sangat dicintai oleh pecinta tanaman. Dilansir dari biologi.lipi.go.id, penyebaran tanaman ini meliputi Belize, Bolivia, Brazail, Colombia, Costa Rica, Ecuador, El Savador, French Guiana, Guatemala, Guyana, Honduras, Lesser Antiles, Mexico, Nucaragua, panama, peru, Suriname, Trinidad & Tobago, dan Venezuela.

Di habitat aslinya, janda bolong merupakan tumbuhan semi epifit atau tumbuhan yang akarnya tetap sampai tanah, merambat, dan menempel pada tanaman lain dengan instensitas cahaya yang rendah. Sementara dilingkungan dengan kelembapan tinggi, tanaman ini dapat berbunga sepanjang tahun. Namun, umumnya dapat berbunga setelah 3 tahun.