MOMSMONEY.ID - Industri fesyen kian berkembang luas. Melihat hal ini, Asian Islamic Fashions and Art atau AIFA 2025 menghadirkan tren fesyen muslim yang digelar oleh alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melalui KAHMI.
Tak sekadar ajang menonjolkan fesyen dalam negeri, AIFA 2025 menjadi langkah nyata dalam membangkitkan kesadaran kewirausahaan sekaligus memperkenalkan Indonesia sebagai pusat gravitasi fashion muslim di Asia.
Kordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Herman Khaeron menyatakan, AIFA adalah kegiatan out of the box bagi organisasi yang biasanya dikenal dengan kegiatan pengajian dan kajian.
Meskipun terkesan berbeda, Herman menilai, acara ini patut diapresiasi karena menunjukkan alumni HMI hadir dalam berbagai bidang, tidak hanya politik dan sosial, tetapi juga industri fesyen.
"Biasanya KAHMI kegiatannya pengajian dan kajian," kata Herman dalam acara pembukaan AIFA 2025, Sabtu (25/1).
Herman menambahkan, bukan perkara mudah untuk menyelenggarakan AIFA yang baru digelar pertama kali ini. Walaupun sulit, ia tidak mundur dalam menyelenggarakan kegiatan AIFA.
Baca Juga: Halal Fair 2024 Perkuat Ekosistem Bisnis Halal & Gaya Hidup Halal yang Terintegrasi
Momentum AIFA 2025 mendapat perhatian khusus dari Maman Abdurahman, Menteri UMKM. Ia menyebutkan, kegiatan ini mencerminkan peran KAHMI dalam menghadapi masalah riil bangsa, khususnya dalam sektor ekonomi dan kewirausahaan.
Ia berharap, acara ini menjadi salah satu pendorong untuk KAHMI berfokus pada pemecahan masalah-masalah kekinian, termasuk mengatasi persoalan yang dihadapi UMKM di Indonesia. "Sudah ada diferensiasi gerakan," ucap Maman.
Keberhasilan AIFA 2025 tidak lepas dari partisipasi sejumlah desainer ternama, termasuk beberapa desainer yang merupakan alumni KAHMI, seperti Viviana Hanifa, Sri Suparni Bahlil, dan Sekar Hapsari.
Tak hanya itu, AIFA 2025 juga dihadiri oleh perwakilan desainer dari negara-negara sahabat seperti Malaysia, Filipina, Pakistan, Oman, Uzbekistan, dan Kazakhstan, yang turut memeriahkan panggung fashion dengan berbagai karya mereka.
Menurut Ketua Panitia AIFA 2025 Viviana Hanifa, langkah awal yang penting bagi Indonesia untuk mengukuhkan posisinya sebagai pusat fashion muslim global.
AIFA 2025, menurut Viviana, bukan hanya sekadar pameran tetapi juga menyuguhkan rangkaian acara lain seperti jalan sehat, talk show, dan Insan Cita Award yang dihadiri oleh 15 tokoh ternama. Di antaranya Herman Khaeron, Maman Abdurahman, Bahlil Lahadalia, dan Saan Mustofa.
Selanjutnya: Tingkatkan Layanan Kesehatan Daerah Terpencil, Wellesta CPI Luncurkan Butterfly IQ+
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News