Santai

7 Kesalahan Desain Dapur yang Bisa Bikin Rumah Turun Nilai, Kata Ahli Dibidangnya

7 Kesalahan Desain Dapur yang Bisa Bikin Rumah Turun Nilai, Kata Ahli Dibidangnya
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Dapur bukan sekadar tempat memasak, melainkan juga salah satu ruang paling menentukan dalam menilai kenyamanan sekaligus harga jual rumah.

Melansir dari Real Simple, banyak orang mendesain dapur sesuai selera pribadi, mulai dari warna berani, peralatan unik, hingga tren dekorasi terkini. 

Namun, menurut para ahli properti dan desainer interior, ada beberapa kesalahan desain yang justru bisa membuat rumah kehilangan daya tarik di mata calon pembeli, bahkan menurunkan nilainya.

Berikut ini membahas kesalahan desain dapur yang paling sering terjadi, mengapa hal itu merugikan, serta alternatif solusi yang bisa Anda terapkan agar dapur tetap estetik, fungsional, sekaligus meningkatkan nilai rumah.

Baca Juga: Ini Rahasia Menggunakan Warna Netral Pink untuk Ruangan yang Tenang dan Elegan

Meja dapur yang terlalu dimodifikasi

Material meja dapur memang menjadi pusat perhatian, tetapi pilihan yang terlalu ekstrem bisa jadi bumerang. Meja beton tanpa finishing, batu berpori tanpa lapisan pelindung, atau warna neon mungkin terlihat unik, namun tidak semua orang menyukainya.

Calon pembeli biasanya memikirkan biaya tambahan untuk mengganti permukaan meja yang dianggap tidak praktis. Sebaliknya, material seperti granit, marmer, atau kuarsa netral lebih disukai karena tahan lama dan mudah dirawat.

Lantai dapur yang tidak serasi

Lantai adalah elemen penting yang langsung memengaruhi kesan dapur. Lantai vinil tipis, ubin yang tidak rata, atau laminasi yang mudah terkelupas membuat dapur terlihat murahan.

Menurut ahli properti, mengganti lantai dengan ubin porselen atau kayu keras bisa memberi dampak besar pada harga jual rumah. 

Meskipun biaya renovasi sekitar Rp45 juta, peningkatan nilai properti bisa mencapai Rp200 juta karena calon pembeli melihat kualitas dan daya tahannya.

Lemari dapur berwarna gelap dan berat

Lemari dapur dengan warna cokelat tua atau hitam cenderung membuat ruang terasa sempit dan suram. Meski gaya ini sempat populer, banyak pembeli sekarang lebih memilih kabinet berwarna terang yang menciptakan kesan luas, bersih, dan modern.

Selain itu, kabinet gelap mudah menunjukkan noda, debu, dan goresan kecil, sehingga memberi kesan dapur membutuhkan perawatan ekstra. Jika ingin nilai rumah tetap tinggi, pertimbangkan cat ulang kabinet dengan warna putih, krem, atau abu-abu muda.

Baca Juga: Cara Memilih Warna Cat Rumah yang Selaras dengan Furnitur dan Dekorasi yang Sudah Ada

Desain yang terlalu tren atau personal

Dapur bukan tempat terbaik untuk bereksperimen dengan tren sesaat. Warna neon, backsplash merah menyala, atau kabinet kustom dengan gaya terlalu personal bisa membuat calon pembeli mundur.

Dapur biasanya direnovasi hanya setiap 10–15 tahun, sehingga desain klasik lebih aman dan tahan lama. Pilih palet warna netral dan desain sederhana agar pembeli lebih mudah membayangkan dapur sesuai gaya mereka sendiri.

Peralatan dapur yang tidak serasi

Meski semua peralatan berfungsi dengan baik, tampilan yang tidak serasi, misalnya kulkas putih, oven hitam, dan dishwasher perak yang menciptakan kesan kurang rapi.

Calon pembeli sering melihat hal ini sebagai pekerjaan tambahan yang harus mereka tanggung setelah membeli rumah. 

Investasi kecil untuk menyelaraskan tampilan peralatan (misalnya semua stainless steel) bisa meningkatkan daya tarik dapur secara signifikan.

Rak terbuka tanpa lemari penyimpanan cukup

Rak terbuka memang sedang tren, tetapi banyak pembeli menilai dapur tanpa lemari tertutup sebagai kekurangan. Selain membuat penyimpanan terbatas, rak terbuka juga cepat berdebu dan tidak praktis untuk menyimpan banyak barang.

Jika ingin menggunakan rak terbuka, kombinasikan dengan lemari tertutup agar dapur tetap fungsional dan menarik di mata pembeli.

Baca Juga: 15 Ide Tempat Duduk Multifungsi untuk Ruang Tamu Kecil Agar Tetap Nyaman dan Stylish

Tata letak dapur yang canggung

Desain dapur yang baik mengikuti prinsip segitiga kerja: kulkas, wastafel, dan kompor berada dalam jarak yang mudah dijangkau. Tata letak yang mengabaikan prinsip ini membuat dapur terasa tidak efisien.

Misalnya, jika kompor terlalu jauh dari wastafel, proses memasak menjadi merepotkan. Tata letak yang salah bisa membuat calon pembeli langsung menilai dapur perlu renovasi besar, yang tentu menurunkan minat dan nilai tawar.

Kesalahan desain dapur sering kali terjadi karena pemilik rumah ingin menonjolkan selera pribadi atau mengikuti tren. Sayangnya, tidak semua pilihan itu sesuai dengan ekspektasi pasar.

Jika Anda berencana menjual rumah, utamakan desain dapur yang netral, fungsional, dan timeless. Perbaikan kecil seperti mengganti lantai, menyamakan peralatan, atau mengecat ulang kabinet bisa memberi dampak besar pada nilai rumah.

Ingat, dapur adalah jantung rumah. Menjaga tampilannya tetap menarik dan praktis bukan hanya soal estetika, tetapi juga strategi cerdas untuk menjaga sekaligus meningkatkan nilai properti Anda.

 

Selanjutnya: Prospek Investasi Saham Dinilai Lebih Menarik saat Tren Bunga Sedang Landai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News