MOMSMONEY.ID - Program magang bersertifikat kampus merdeka garapan Edtech Cakap resmi berakhir di Januari 2023. Dikutip dari website Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud), Program Magang Merdeka adalah program magang bersertifikat yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri di luar kelas perkuliahan.
Tomy Yunus CEO dan Co-Founder Cakap menyampaikan dengan pembelajaran langsung di tempat kerja mitra, peserta magang akan mendapatkan hard skills maupun soft skills yang membuat mahasiswa menjadi lebih siap untuk memasuki dunia kerja.
"Saya berharap pengetahuan dan network yang sudah dimiliki peserta selama empat bulan lebih ini dapat bermanfaat dan sedikit banyak akan menentukan arah perjalanan karir," kata Tomy dalam keterangan tertulis Jumat (20/1).
Jihad Wafda Partnership Manager Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan kelak di dunia kerja.
"Saya senang kami bisa menyaksikan proses dari 67.671 lebih pendaftar, terseleksi 27.987 orang dan terpilih kurang lebih 60 mahasiswa untuk magang di Cakap," kata Jihad.
Baca Juga: Dua Tahun Program Kartu Prakerja, Skill Alumni Cakap Naik Level
Dinda Puspitasari salah satu peserta magang Merdeka dari Universitas Udayana mengatakan setelah mengikuti program magang ini, pikirannya menjadi lebih terbuka dan menambah pengalamannya dalam bekerja secara daring.
Program Magang Merdeka di Edtech Cakap berlangsung kurang lebih 6 bulan. Para peserta dibagi ke dua divisi, yaitu edukasi dan pengembangan bisnis. Seluruh peserta juga mendapatkan mentor langsung dari Cakap Squad sehingga transfer ilmu lebih efektif. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini tersebar dari berbagai kampus di Indonesia, diantaranya Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga hingga Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Sekedar informasi, Cakap adalah perusahaan edukasi teknologi yang mengembangkan aplikasi pembelajaran yang menghubungkan siswa dengan guru profesional dan pakar industri melalui panggilan video dan percakapan teks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News