HOME, Keluarga

5 Tips untuk Membantu Anda Menghadapi Anak Remaja yang Berbohong

5 Tips untuk Membantu Anda Menghadapi Anak Remaja yang Berbohong

MOMSMONEY.ID - Moms, seberapa sering Anda menjumpai anak remaja Anda berbohong kepada Anda? Pada sebagian besar remaja, perilaku berbohong yang mereka lakukan bisa disebabkan karena alasan ingin melindungi diri sendiri atau orang-orang yang mereka sayangi.

Kendati menyebalkan, Anda tidak sepatutnya menghakimi anak remaja Anda yang berbohong pada saat itu juga dan memarahinya dengan lepas kendali.

Sebagai gantinya, cobalah untuk mempertimbangkan respons apa yang benar-benar penting dan anak Anda butuhkan. Alih-alih marah atau menghukum anak remaja Anda yang berbohong, alangkah baiknya Anda menerapkan 5 tips yang dilansir dari Finally Family House ini untuk membantu Anda menghadapi kebohongan anak dengan cara yang sehat.

Baca Juga: Anak Remaja Anda Suka Menunda-nunda Pekerjaan? Simak Tips Ini untuk Mengatasinya

1. Tetap tenang

Perilaku berbohong yang dilakukan oleh seseorang termasuk anak remaja umumnya didasarkan pada rasa takut. Saat Anda menindaklanjuti kebohongan anak dengan cara yang mengancam, itu hanya akan membuat mereka semakin bersembunyi. Meskipun perilaku berbohong yang anak lakukan telah memicu kemarahan Anda, namun penting bagi Anda untuk berusaha mendekati mereka dengan tenang.

Ketika Anda sedang mencoba mendapatkan kebenaran dari diri anak, itu artinya Anda harus bekerja untuk membantu menurunkan pertahanan mereka. Jadi, pastikan Anda bisa menemukan cara untuk menenangkan diri dan melakukan yang terbaik guna mendekati anak Anda yang berbohong dengan sikap damai. Ciptakanlah ruang yang aman dan nyaman bagi anak untuk mengungkapkan kebenaran yang mereka sembunyikan kepada Anda.

2. Cari tahu apa yang sedang anak lindungi

Seperti disebutkan di atas, salah satu alasan utama anak remaja berbohong adalah untuk melindungi diri mereka sendiri atau orang lain. Mungkin, ada kalanya anak merasa malu atau takut ditolak, sehingga anak memilih untuk melindungi dirinya dengan cara berbohong supaya mereka tidak mendapatkan masalah.

Bagi anak yang harus menghadapi trauma, berbohong mungkin telah menjadi mekanisme pertahanan naluriah. Selain itu, kebiasaan berbohong yang anak lakukan bisa saja berkembang karena mereka telah diajarkan oleh orang-orang yang berwenang tentang bagaimana cara berbohong baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ingatlah baik-baik bahwa anak yang melihat orang dewasa di sekitarnya berbohong kepada orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, maka kemungkinan besar anak akan belajar untuk melakukan hal yang sama di dalam kehidupannya sendiri. Jadi, penting bagi Anda sebagai orang tua untuk mencari tahu apa yang sebenarnya sedang anak remaja Anda lindungi dan segera berbenah diri jika kebiasaan berbohong pada anak berasal dari perilaku bohong yang telah Anda tunjukkan kepada mereka.

3. Pertimbangkan pengaruh eksternal

Mungkin, seseorang telah menginstruksikan kepada anak remaja Anda untuk berbohong. Oleh sebab itu, anak Anda mengambil instruksi tersebut dan meniru perilaku berbohong orang lain yang telah mereka lihat. Atau, kebiasaan berbohong pada anak Anda telah dipengaruhi oleh lingkungan mereka yang selalu mengedepankan kebohongan hanya untuk merasa nyaman dibandingkan kejujuran.

Maka dari itu, pastikan Anda bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anak remaja Anda serta selalu bersikap terbuka dan jujur kepada mereka bahkan ketika itu terasa tidak nyaman. Jangan lupa juga untuk menjaga suasana tetap tenang dan tidak menghakimi saat anak Anda berusaha bersikap jujur dan terbuka.

4. Bantu anak untuk terhubung dengan kebenaran

Penyebab utama lainnya dari perilaku berbohong pada anak remaja adalah angan-angan. Pada dasarnya, anak kerap berharap bahwa sesuatu yang mereka yakini memanglah benar sehingga mereka akan benar-benar memercayainya. Bahkan, anak dapat melakukannya tanpa menyadari bahwa apa yang mereka lakukan merupakan suatu kebohongan.

Bisa jadi, perilaku berbohong pada anak terjadi karena mereka terjebak dalam tahap perkembangan di mana fantasi dan fakta sulit untuk dibedakan.

Apabila situasi semacam ini terjadi pada anak remaja Anda, cobalah berfokus untuk membantu mereka belajar bagaimana mengatakan sesuatu dengan lebih akurat. Bantu anak Anda untuk mengakui keinginan terbaik mereka dengan tetap menjunjung kejujuran. Sangat direkomendasikan bagi Anda untuk menghindari tuduhan langsung, pertanyaan konfrontatif, dan kemarahan saat menjumpai anak remaja Anda berbohong.

Sebagai gantinya, bantulah mereka untuk membedakan apa yang Anda harapkan benar dan apa yang sebenarnya terjadi. Ajarkan juga kepada anak Anda untuk bisa melihat bahwa kebohongan yang mereka lakukan memiliki konsekuensi alami. Biarkan anak Anda tahu bahwa kebohongan itu bisa menghancurkan kepercayaan dan menyakiti hubungan antara Anda dan mereka.

5. Perkuat hubungan antara Anda dan anak

Sebagai orang tua, Anda dituntut untuk bisa membangun hubungan yang kuat dan bermakna dengan anak remaja Anda. Coba bicarakan dengan anak tentang seberapa besar Anda menghargai mereka dan betapa pentingnya kepercayaan bagi hubungan apapun termasuk hubungan orang tua-anak.

Saat Anda bisa memupuk hubungan yang hangat dan kuat dengan anak remaja Anda, itu akan mendorong mereka untuk menghormati aturan Anda sekaligus menghargai nasihat yang Anda berikan.

Penelitian menunjukkan bahwa anak remaja cenderung jarang berbohong ketika mereka memiliki hubungan yang terbuka dengan orang tua mereka. Ketika hubungan antara orang tua-anak terjalin dengan baik, anak akan merasa tidak perlu untuk menutupi sesuatu dari orang tuanya dan tidak ingin berbohong karena tidak mau kehilangan kepercayaan dari orang tua mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News