MOMSMONEY.ID - Simak kesalahan umum ambil rumah KPR yang bikin keuangan kamu jebol, mulai pengajuan kredit rumah wajib diperhitungkan secara matang.
Punya rumah sendiri lewat KPR memang jadi jalan paling realistis buat banyak orang, terutama generasi pekerja yang belum bisa beli rumah secara tunai.
Tapi sayangnya, tidak sedikit orang yang akhirnya terjebak cicilan berat karena kurang perhitungan sejak awal. Melansir dari OCBC, sebelum tanda tangan akad dan mulai mencicil tiap bulan, penting banget buat memahami seluruh detail KPR agar tidak menyesal di tengah jalan.
Banyak contoh nyata menunjukkan masalah muncul bukan karena tidak mampu bayar, tapi karena salah ambil keputusan dari awal.
"Banyak debitur gagal membayar cicilan akibat tidak memahami skema kredit sejak awal," kutip laman OCBC.
Baca Juga: 5 Cara Mengenali Uang Palsu dalam Beberapa Detik, Gampang Banget Lho
Tidak menghitung kemampuan finansial dengan jujur
Ini kesalahan paling umum. Banyak calon pembeli hanya melihat angka cicilan bulanan tapi lupa bahwa ada biaya lain seperti uang muka, biaya notaris, administrasi, pajak, serta asuransi.
Cicilan idealnya tidak lebih dari tiga puluh persen pendapatan bulanan supaya arus kas tetap aman. Misal cicilan lima juta rupiah per bulan artinya penghasilan minimal yang aman sekitar lima belas juta rupiah. Kalau tidak dihitung sejak awal, keuangan bisa goyang saat ada kebutuhan mendadak.
Menyepelekan suku bunga
Banyak orang tergoda cicilan awal yang terlihat murah, padahal bunganya bisa berubah sewaktu waktu. Biasanya bank memberi bunga fixed hanya beberapa tahun pertama, lalu berubah jadi floating yang bisa naik mengikuti kondisi pasar.
Kalau tidak siap, kenaikan cicilan bisa bikin keuangan jadi berat. Jadi wajib pahami sistem bunga fixed, floating dan kombinasi serta lakukan simulasi kemungkinan kenaikan cicilan.
Tidak mengecek legalitas rumah
Dokumen properti yang tidak jelas bisa bikin pembeli rugi besar. Mulai dari sertifikat ganda, tanah sengketa, sampai proses balik nama yang terhambat.
Pastikan sertifikat SHM atau HGB sudah jelas statusnya serta IMB atau PBG tersedia. Jangan ragu memakai jasa notaris atau PPAT untuk pengecekan agar aman secara hukum.
Buru buru tanda tangan akad
Banyak orang terlalu bersemangat sampai langsung tanda tangan akad tanpa membaca detail kontrak. Padahal isi perjanjian mencakup hal penting seperti denda telat bayar, penalti pelunasan cepat, syarat asuransi, dan perubahan cicilan.
Jangan ragu tanya dan minta penjelasan sampai benar benar paham sebelum menyetujui.
Baca Juga: 8 Strategi Cerdas Menghemat Uang Jajan di Era Cashless agar Keuangan Lebih Stabil
Tidak menghitung biaya hidup di lokasi baru
Fokus utama biasanya pada harga rumah dan cicilan, tapi lupa mempertimbangkan biaya tambahan seperti iuran lingkungan, biaya keamanan, perawatan fasilitas, transportasi, dan akses sekolah.
Kalau tidak dihitung, pengeluaran bulanan bisa melonjak dan akhirnya membebani keuangan keluarga.
Tips mengambil keputusan KPR dengan lebih aman
- Lakukan simulasi cicilan untuk skenario bunga naik
- Miliki dana darurat minimal enam sampai dua belas bulan
- Sesuaikan tenor dengan kemampuan bukan keinginan
- Bandingkan penawaran dari berbagai bank
- Gunakan notaris atau konsultan properti independen
KPR bisa jadi solusi terbaik untuk punya rumah sendiri, tapi harus dipikirkan dengan serius dan penuh perhitungan. Lima kesalahan di atas wajib dihindari supaya cicilan tidak berubah jadi beban berat.
Rumah sebaiknya jadi tempat nyaman untuk keluarga, bukan pemicu stres keuangan. Dengan perencanaan matang dan pemahaman lengkap tentang skema KPR, perjalanan menuju rumah impian bisa lebih aman dan lebih tenang.
Selanjutnya: Archi Indonesia (ARCI) Tebar Dividen Interim Rp 499 Miliar, Cek Jadwalnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News