MOMSMONEY.ID - Yuk, cek lima kesalahan menghitung keuntungan jualan yang sering bikin usaha rugi diam-diam, berikut panduannya untuk Anda.
Bagi pelaku usaha dan pedagang, menghitung keuntungan bukan sekadar soal angka, tetapi fondasi utama dalam menjaga kesehatan bisnis. Tujuannya jelas, memastikan modal tertutup, pengeluaran terkendali, dan laba benar-benar bisa dinikmati.
Namun di lapangan masih banyak yang keliru dalam menghitung keuntungan. Kesalahan kecil dalam pencatatan atau penentuan harga bisa berujung pada kerugian besar.
“Pelaku UMKM yang ingin naik kelas harus mulai dengan pencatatan keuangan yang sehat dan sistematis,” sebut keterangan laman OCBC.
Melansir dari OCBC, perhitungan keuntungan yang benar wajib mencakup seluruh aspek biaya, mulai dari modal pokok, operasional, hingga pengeluaran tersembunyi yang sering luput dari perhatian.
Baca Juga: Jaga Mental dan Finansial, Strategi Hadapi Ketidakpastian Perekonomian
Tidak memasukkan biaya operasional
Kesalahan paling sering terjadi adalah hanya menghitung modal pokok tanpa memasukkan biaya operasional. Contohnya, penjual merasa sudah untung karena selisih harga jual dan modal cukup besar, padahal masih ada biaya listrik, gas, kemasan, sewa tempat, atau ongkir yang belum dihitung.
Akibatnya, kondisi keuangan terlihat sehat padahal sebenarnya tipis atau bahkan rugi. Hindari kesalahan ini dengan mencatat semua pengeluaran sekecil apa pun agar perhitungan keuntungan benar-benar akurat.
Mencampur uang usaha dan pribadi
Masalah klasik lainnya adalah tidak memisahkan uang bisnis dari uang pribadi. Ini sering terjadi pada pedagang kecil atau pemula yang menganggap hasil jualan bisa langsung dipakai untuk kebutuhan rumah tangga.
Kebiasaan ini membuat laporan keuangan berantakan dan keuntungan sulit diukur. Pisahkan rekening usaha dan pribadi agar arus kas tetap jernih dan kamu tahu berapa sebenarnya laba yang diperoleh dari bisnis.
Mengabaikan produk rusak atau tidak terjual
Produk yang rusak, basi, atau tidak laku bukan berarti hilang begitu saja. Nilainya tetap harus dihitung sebagai kerugian. Jika lima minuman tidak terjual, modal untuk lima produk tersebut tetap mengurangi laba harian.
Mengabaikan stok rusak akan menimbulkan laporan keuntungan palsu, terlihat besar di catatan, tetapi tidak sesuai kenyataan di lapangan.
Salah menentukan harga jual
Harga jual harus ditentukan dengan perhitungan matang, bukan asal murah untuk menarik pembeli. Banyak penjual hanya menghitung selisih harga supplier tanpa memperhitungkan biaya tambahan seperti pengemasan, ongkos kirim, atau promosi.
Hasilnya, meskipun penjualan ramai, keuntungan bersih sangat kecil. Pastikan margin harga jual menutupi seluruh biaya dan tetap memberikan ruang profit sehat agar bisnis tetap bertahan lama.
Baca Juga: Cara Menjaga Ketenangan dan Finansial di Tengah Ketidakpastian Perekonomian
Tidak punya catatan keuangan yang rapi
Tanpa pencatatan yang rapi, semua perhitungan hanya berdasarkan ingatan dan ini sangat berisiko. Banyak detail kecil seperti pengeluaran transportasi, bahan tambahan, atau biaya perawatan sering terlewat.
Gunakan buku kas sederhana, spreadsheet, atau aplikasi keuangan untuk mencatat setiap transaksi. Dengan begitu, kamu bisa memantau performa bisnis secara akurat dan mengambil keputusan lebih tepat berdasarkan data, bukan perkiraan.
Cara efektif memaksimalkan keuntungan bisnis
Setelah memahami kesalahan umum di atas, langkah berikutnya adalah mengoptimalkan keuntungan dengan manajemen keuangan yang efisien.
Salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah layanan digital dari Nyala Bisnis OCBC, yang menawarkan kemudahan pengelolaan keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu.
Dengan dua rekening terpisah dalam satu layanan, pelaku usaha bisa memisahkan keuangan pribadi dan bisnis tanpa ribet.
Selain itu, tersedia pula fitur bebas biaya transaksi hingga 50 kali per bulan, bebas biaya administrasi, dan kemudahan transaksi antarbank melalui mobile banking.
Nyala Bisnis juga menyediakan akses pinjaman modal usaha hingga Rp500 juta dengan bunga ringan dan proses cepat, ideal bagi UMKM yang sedang berkembang.
Layanan ini bahkan memberikan akses ke digitalisasi bisnis, termasuk sistem ERP, gerbang pembayaran, dan program loyalitas pelanggan yang memudahkan pengelolaan operasional usaha.
Menghitung keuntungan jualan bukan hal rumit, tapi harus dilakukan dengan teliti. Hindari lima kesalahan umum di atas agar bisnismu tetap untung dan tumbuh berkelanjutan.
Dengan pengelolaan keuangan yang cerdas dan dukungan layanan digital seperti Nyala Bisnis dari OCBC, kamu bisa mengontrol arus kas, menghindari kebocoran modal, dan memastikan setiap rupiah bekerja untuk perkembangan usahamu.
Selanjutnya: 10 Peluang Bisnis AI Paling Menjanjikan yang Belum Banyak Pesaing di 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News