MOMSMONEY.ID - Berikut ini lima faktor yang menyebabkan cuaca hujan lebat masih terjadi di Indonesia, menurut BMKG
BMKG memproyeksikan, cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
Ada lima faktor atau kondisi atmosfer yang menyebabkan cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi masih bisa terjadi selama 9-15 September 2025.
Pertama, nilai Dipole Mode Index (-1,28) menunjukkan IOD negatif sehingga suplai air ke wilayah Indonesia meningkat.
Kedua, anomali OLR negatif di Sumatra, Jawa, hingga kawasan tengah-Timur Indonesia menjadi indikator pembentukan awan hujan.
Ketiga, aktivitas MJO, Gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuator tetap aktif di Samudra Hindia Barat Sumatra, Selatan Banten, Pulau Jawa, Selat Karimara, Lau Jawa, Sulawesi Utara, Kepulauan Aru, dan Papua Selatan.
Aktivitas ini mendukung peningkatan konveksi dan pertumbuhan awan hujan.
Baca Juga: Sinopsis Drakor Tempest di Disney+, Jun Ji Hyun Comeback Bareng Kang Dong Won
Keempat, sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Barat Bengkulu dan Selat Makassar membentuk zona konvergensu dan konfluensi dari perairan Barat Daya Banten-Samudra Hindia Barat Bengkulu, Lampung-Bengkulu, Pesisir Utara Jawa Barat-Banten, dan sejumlah wilayah Sulawesi.
Kelima, Liabilitas lokal kuat memperkuat proses konvektif di banyak wilayah: Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
"Kondisi atmosfer yang masih aktif dan kompleks berpotensi memicu cuaca ekstrem,@ sebut BMKG di akun Instagramnya, Selasa (9/9).
Periode 9-11 September
BMKG memprediksikan, cuaca di Indonesia periode 9-11 September didominasi oleh kondisi hujan ringga hingga lebat, dengan kategori tingkat peringatan dini:
Waspada (hujan intensitas sedang)
- Aceh
- Sumatra Utara
- Sumatra Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatra Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Daerah Istimewa Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua
- Papua Selatan
Baca Juga: Ingin Hapus Informasi Pribadi di Pencarian Google? Ikuti Panduan Lengkapnya!
Siaga (hujan lebat)
- Aceh
- Sumatra Utara
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Daerah Istimewa Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Kalimantan Barat
- Sulawesi Barat
- Maluku
- Papua Barat Daya
- Papua Pegunungan
Periode 12-15 September
BMKG memprediksikan, cuaca di Indonesia periode 12-15 September didominasi oleh kondisi hujan ringga hingga lebat, dengan kategori tingkat peringatan dini:
Waspada (hujan intensitas sedang)
- Aceh
- Sumatra Utara
- Sumatra Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Sumatra Selatan
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Daerah Istimewa Yogyakarta
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua
- Papua Selatan
Baca Juga: Ini 5 Modus Penipuan Online Terbesar di Jawa Barat dan Banten
Siaga (hujan lebat)
- Aceh
- Sumatra Utara
- Sumatra Barat
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Barat
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua Selatan
Hanya, BMKG mengingatkan, cuaca bisa berubah dengan cepat.
Selanjutnya: Dolar AS Terpuruk ke Level Terendah 7 Pekan Selasa (9/9) Pagi, Apa Pemicunya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News