M O M S M O N E Y I D
Keluarga

5 Faktor yang Menyebabkan Anak Menjadi Hiperaktif, Salah Satunya Stres

5 Faktor yang Menyebabkan Anak Menjadi Hiperaktif, Salah Satunya Stres
Reporter: Ana Risma  |  Editor: Ana Risma


MOMSMONEY.ID - Simak 5 faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif di bawah ini yuk, Moms!

Anak hiperaktif bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Selain membutuhkan penanganan ekstra, hiperaktif pada anak juga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.

Hiperaktif pada anak bisa disebabkan oleh adanya Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Melansir Healthline, ADHD adalah gangguan kesehatan mental yang dapat menyebabkan perilaku hiperaktif dan impulsif di atas normal.

Banyak terjadi pada anak-anak bahkan sering berlanjut hingga dewasa, orang dengan ADHD juga cenderung kesulitan untuk memusatkan perhatian mereka pada satu tugas atau duduk diam dalam waktu yang lama.

Tidak semata ADHD, hiperaktif pada anak juga bisa disebabkan oleh beberapa hal yang tidak berkaitan dengan ADHD. Merangkum Very Well Family, inilah beberapa faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif selain ADHD:

Baca Juga: Kenali 4 Tanda Anak Balita Sedang Merasa Stres, Orang Tua Harus Tahu!

1. Stres

Adanya perubahan mendadak sering membuat anak merasa tertekan hingga mengalami stres. Stres pada anak tidak hanya disebabkan oleh perubahan yang dipenuhi kekacauan, melainkan perubahan positif seperti memiliki saudara baru atau pindah rumah ke lingkungan yang lebih baik pun dapat menjadi pemicunya.

Orang tua yang mengalami stres dan menunjukkannya kepada anak juga berpotensi untuk membuat anak ikut-ikutan stres lho Moms. Nah, ketika anak mengalami stres, mereka bisa melampiaskan rasa tertekannya dengan cara bergerak tanpa henti.

2.  Masalah kesehatan mental

Anak-anak yang memiliki permasalahan mental contohnya gangguan kecemasan atau anxiety sangat mungkin menyebabkan mereka kesulitan untuk tenang dan duduk diam. Trauma anak terhadap peristiwa yang menakutkan juga dapat menjadikan mereka sulit berkonsentrasi.

Apabila Moms merasa bahwa hiperaktif pada anak disebabkan oleh permasalahan mental, maka Moms harus segera mencari bantuan profesional. Hal ini dilakukan supaya anak segera mendapatkan perawatan yang sesuai untuk menangai hiperaktifnya.

3. Kondisi medis

Ada beberapa masalah kesehatan fisik yang dapat menyebabkan anak tidak bisa diam. Misalnya, tiroid yang terlalu aktif dapat menyebabkan berbagai gejala pada anak termasuk kecemasan dan hiperaktif.

Selain itu, adanya masalah genetik pada anak juga dapat menyebabkan peningkatan aktivitas.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu! Ini Penyakit yang Kerap Menyerang Bayi di Tahun Pertamanya

4. Kurang olahraga

Pada dasarnya, anak-anak haruslah aktif dan energik. Tanpa olahraga yang cukup, anak akan cenderung kesulitan untuk diam. Olahraga yang kurang pada anak dapat membuat kondisi hiperaktif mereka menjadi lebih buruk.

Doronglah anak untuk rutin berolahraga setiap hari. Tidak perlu berat-berat, Moms bisa mengarahkan anak untuk olahraga sambil bermain contohnya bermain di taman bermain, bersepeda, dan berlari bersama teman-teman.

Berolahraga sambil bermain akan memberi kesempatan pada anak untuk menyalurkan energi mereka ke dalam kegiatan yang produktif.

5. Kurang tidur

Jika orang dewasa cenderung menjadi lamban ketika lelah, maka anak-anak bisa sebaliknya. Tak jarang, anak menjadi hiperaktif ketika mereka kelelahan. Anak yang mengantuk akibat melewatkan tidur siang atau kurang tidur juga dapat berubah menjadi hiperaktif.

Kurang istirahat pada anak akan membuat tubuh mereka merespons dengan cara meningkatkan kortisol dan adrenalin. Ketika hal itu terjadi, anak akan memiliki lebih banyak energi untuk tetap terjaga. Oleh sebab itu, pastikan anak tidur dengan cukup supaya mereka tidak menjadi hiperaktif.

Jika Moms kesulitan untuk membantu anak tidur dengan cukup, pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter anak guna menentukan strategi tepat yang bisa dipraktikkan.

Itulah 5 faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Semoga bermanfaat ya, Moms.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

8 Pemanis Paling Sehat yang Aman untuk Kesehatan Tubuh

Apa pemanis paling sehat yang aman untuk kesehatan tubuh, ya? Cari tahu rekomendasinya di sini!     

5 Roti yang Paling Sehat untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi Konsumsi

Ini dia roti yang paling sehat untuk penderita tekanan darah tinggi konsumsi. Intip daftarnya di sini!

7 Makanan yang Mengandung Banyak Lemak Sehat, Bukan Cuma Alpukat!

Mari intip daftar makanan yang mengandung banyak lemak sehat selain alpukat di sini. Apa saja, ya?  

Manfaat Belajar Bahasa Baru untuk Otak Anda, Cek di Sini yuk!

Ternyata ini, lho, beberapa manfaat belajar bahasa baru untuk otak Anda. Pembahasan lengkapnya ada di sini!

Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat 14-20 Nov 2025, Beli 1 Gratis 1 Aneka Kerupuk

Selama 14-20 November 2025, Hypermart mengadakan promo Beli Banyak Lebih Hemat. Cek promonya di sini.

Promo Guardian Super Hemat 13-26 November 2025, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Lip Butter

Promo Guardian Super Hemat ini berlaku di Guardian seluruh Indonesia dengan perbedaan harga untuk Bali, Kupang, dan Kendari.

Color Drenching, Tren Warna 2026 yang Bikin Rumah Lebih Hidup dan Penuh Karakter

Yuk, cek tren color drenching yang bakal mendominasi tahun 2026 dan ubah rumahmu jadi tempat paling nyaman dengan warna penuh karakter!  

10 Kebiasaan Frugal Living Zaman Kekinian yang Bikin Tabungan Makin Nambah

Simak cara frugal living modern biar keuangan makin sehat, nggak stres, dan tabungan terus bertambah setiap bulan. Yuk mulai dari sekarang!  

12 Kebiasaan di Malam Hari yang Menghambat Penurunan Berat Badan

Ada beberapa kebiasaan di malam hari yang menghambat penurunan berat badan, lho. Apa sajakah itu?     

7 Jebakan Perencanaan Pensiun yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya

Yuk, cek jebakan umum dalam perencanaan pensiun yang bisa bikin masa tua berisiko. Simak cara cerdas berikut biar finansial tetap aman.