MOMSMONEY.ID - Ruang tamu sempit bikin pusing? Tenang! Yuk, simak 4 rahasia tata letak jenius ini agar hunian Anda terasa lapang dan maksimal.
Memiliki ruang tamu berukuran terbatas seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi banyak pemilik rumah di Indonesia. Di tengah tren hunian minimalis dan apartemen, mendambakan ruangan yang terasa lapang dan nyaman adalah impian.
Melansir dari Real Simple, kesalahan penempatan furnitur sedikit saja bisa membuat ruangan yang sudah kecil menjadi sesak dan sumpek.
Namun, Anda tidak perlu khawatir. Dengan perencanaan yang cerdas dan trik penataan ala desainer interior profesional, ruangan terkecil sekalipun bisa diubah menjadi tempat bersantai yang terbuka dan mengundang.
Keahlian ini didasarkan pada prinsip proporsi, alur, dan pemanfaatan ruang negatif. Kami telah merangkum panduan ahli ini untuk memastikan tata letak ruang tamu Anda tidak hanya fungsional, tetapi juga terlihat lebih besar dari ukuran aslinya.
Baca Juga: OJK Ungkap Tujuan Industri Asuransi Penuhi Ketentuan Ekuitas Minimum pada tahun 2026 & 2028
Jangan dorong semua perabotan ke dinding
Ini adalah kesalahan tata letak paling umum yang sering dilakukan. Secara intuitif, kita cenderung mendorong sofa dan kursi ke dinding agar menyisakan ruang terbuka di tengah. Namun, desainer interior Meredith Stern memperingatkan agar tidak melakukan hal ini.
"Melapisi semua furnitur di sepanjang perimeter justru membuat ruangan terasa lebih sempit karena menekankan batas-batasnya," sebut salah satu desainer interior dalam laman Southern Living.
Untuk mengatasinya, Anda disarankan untuk "mengambangkan area tempat duduk utama dan melapisinya dengan karpet." Mengambangkan furnitur berarti menariknya sedikit menjauh dari dinding (sekitar 15-30 cm).
Langkah ini justru mendefinisikan ruang tanpa membatasinya, sehingga menciptakan ilusi keluasan. Gunakan dinding untuk furnitur pendukung yang ramping seperti konsol atau rak buku.
Pastikan alur lalu lintas di ruangan bebas hambatan
Ruangan terasa sempit bukan hanya karena ukuran furnitur, tetapi juga ketika perabotan mengganggu jalur alami pergerakan Anda. Ketika Anda harus memiringkan badan atau menabrak tepi meja, ruangan otomatis terasa sesak.
CEO Peltier Interiors, Amy Peltier, menjelaskan bahwa ketika furnitur mengganggu aliran alami atau jalur, ruangan langsung terasa lebih sempit.
Aturan praktisnya adalah menjaga setidaknya 90 sentimeter (sekitar tiga kaki) ruang berjalan di jalur utama. Selain itu, hindari menempatkan bagian belakang sofa atau perabot besar di pintu masuk ruangan.
Hal ini akan menciptakan "dinding visual dan membuat ruangan terasa tertutup," catatnya. Idealnya, Anda harus disambut oleh bagian depan susunan furnitur yang terbuka dan mengundang saat Anda masuk.
Baca Juga: 13 Lokasi Sudut Rumah yang Jarang Terlihat Bersih dan Bisa Datangkan Penyakit
Wajib perhatikan skala dan proporsi furnitur
“Skala adalah segalanya,” tegas Stern. Kesalahan fatal dalam dekorasi adalah memasangkan perabot yang ukurannya tidak seimbang, misalnya meja kopi mini dengan sofa sectional yang masif, atau karpet yang terlalu kecil. Ketidakseimbangan ini membuat ruangan terasa penuh sesak.
Untuk memastikan semuanya proporsional, gunakan meteran Anda sebagai sahabat baru. Berikut contohnya:
- Sofa: Sebaiknya sofa Anda menempati sekitar dua pertiga lebar dinding di belakangnya, atau kira-kira sepertiga dari total lebar ruangan jika posisinya mengambang.
- Meja Kopi: Meja kopi harus berukuran setengah hingga dua pertiga panjang sofa Anda dan cukup besar untuk menambatkan area tempat duduk tetapi masih menyisakan ruang gerak yang nyaman.
- Karpet: Pastikan setidaknya kaki depan setiap perabot utama berada di atas karpet. Karpet yang terlalu kecil akan "mengkerutkan" ruangan dan membuatnya terlihat lebih kecil dari yang sebenarnya.
Terapkan aturan tiga untuk dekorasi
Bagi para kolektor pernak-pernik, ini adalah peringatan penting seperti kepadatan dengan dekorasi dapat membuat ruangan Anda terlihat lebih berantakan dan sesak, alih-alih tertata. Terlalu banyak barang yang bersaing untuk mendapatkan perhatian akan menghilangkan "jeda visual."
Stern menyarankan untuk "mengedit dengan sengaja." Ini berarti menyederhanakan pajangan Anda. Singkirkan beberapa barang dari meja konsol, rak perapian, atau rak buku.
Cobalah untuk memajang barang dalam kelompok tiga (rule of three) untuk menciptakan daya tarik visual tanpa kepadatan berlebih.
Ingatlah bahwa "ruang negatif berfungsi seperti tanda baca," jelasnya. Memberikan ruang kosong bagi mata untuk beristirahat akan membawa ritme dan nuansa lapang ke dalam ruangan Anda.
Baca Juga: Simak 7 Warna Lemari Dapur yang Mulai Ditinggalkan Desainer di 2026
Mengubah ruang tamu yang sempit menjadi ruang yang terasa lapang dan nyaman adalah seni tata letak, bukan sihir.
Dengan menerapkan empat rahasia utama ini seperti mengambangkan furnitur, memastikan alur yang jelas, memperhatikan skala furnitur, dan menyederhanakan dekorasi, Anda telah mengaplikasikan prinsip-prinsip desain profesional.
Mulailah dengan meteran dan sedikit keberanian untuk memindahkan furnitur, dan saksikan bagaimana ruang tamu Anda bertransformasi menjadi hunian impian yang benar-benar ingin Anda nikmati.
Selanjutnya: AAUI Sampaikan Usulan Relaksasi Perpanjangan Waktu Pemenuhan Ekuitas Minimum ke OJK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News