MOMSMONEY.ID - Jangan salah, ini 3 pilihan susu formula alternatif untuk anak alergi susu sapi beserta durasi penggunaannya.
Alergi susu sapi tidak hanya dialami oleh bayi dengan konsumsi susu formula, namun juga bisa dialami oleh bayi dengan ASI eksklusif. Pasalnya, ASI dapat mengandung komponen protein susu sapi dari susu yang ibu konsumsi.
Sebanyak 3%-4% bayi mengalami alergi susu sapi dan sebagian besar dialami oleh bayi di bawah 1 tahun.
Umumnya, alergi susu sapi menimbulkan gejala saluran cerna berupa muntah, kram perut, kolik, atau diare. Alergi susu sapi juga bisa menimbulkan gejala di kulit seperti ruam dan gejala di saluran pernapasan seperti pilek atau napas yang mengorok.
Untuk membantu mengatasi alergi susu sapi, ada 3 pilihan susu formula alternatif sebagai pengganti susu formula yang mengandung protein susu sapi. Berikut ketiga susu tersebut:
Baca Juga: Ini 6 Manfaat Kulit Semangka, dari Meningkatkan Libido hingga Mengurangi Keriput
1. Susu formula hidrolisat ekstensif
Pilihan susu formula untuk anak alergi susu sapi yang pertama adalah susu formula hidrolisat ekstensif.
Protein susu sapi dalam susu formula hidrolisat ekstenstif sudah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil.
Sebagian besar bayi dan anak alergi susu sapi dapat menoleransi susu jenis ini dengan baik. Adapun contoh susu formula hidrolisat ekstensif di antaranya Nutramigen, Pregestimil, dan Pepti-Yunior.
2. Susu formula asam amino
Pilihan susu formula untuk anak alergi susu sapi yang kedua adalah susu formula asam amino.
Susu ini mengandung formula asam amino bebas atau bentuk paling sederhana dari protein sebagai sumber nitrogen.
Formula asam amino dianggap sebagai pengobatan pertama sekaligus pilihan terbaik untuk bayi dengan alergi susu sapi berat. Contoh susu formula asam amino adalah Neocate.
3. Susu formula kedelai atau soya
Pilihan susu formula untuk anak alergi susu sapi yang ketiga adalah susu formula kedelai atau soya.
Sesuai namanya, susu formula kedelai atau soya menggunakan kedelai sebagai sumber protein untuk menggantikan komponen susu sapi.
Meskipun tidak mengandung susu sapi, namun dapat terjadi reaksi silang antara protein susu sapi dengan protein kedelai. Sehingga, 10%-14% bayi alergi susu sapi berpotensi mengalami reaksi alergi terhadap penggunaan susu ini.
Susu formula kedelai atau soya tidak dianjurkan untuk bayi di bawah 6 bulan. Namun, susu jenis ini bisa dipertimbangkan pada bayi dengan masalah ekonomi keluarga, bayi yang tidak dapat menoleransi susu formula jenis lain, atau bayi yang memiliki preferensi vegetarian.
Baca Juga: 7 Cara Membantu Anak Belajar Mengelola Waktu dengan Baik, Terapkan Sekarang
Durasi penggunaan susu formula alternatif
Durasi penggunaan susu formula alternatif bergantung pada keparahan gejala, usia, dan kadar IgE (Imunoglobulin E) spesifik.
Pemberian ulang susu sapi dapat dilakukan setelah penggunaan susu formula alternatif selama minimal 3 bulan pada bayi dengan IgE negatif atau gejala ringan, sampai 12 bulan pada bayi dengan IgE positif tinggi atau gejala berat.
Jika bayi mengalami gejala ulang setelah diberikan susu sapi lagi, penggunaan susu formula alternatif bisa dilanjutkan selama 6-12 bulan. Namun, jika bayi tidak mengalami gejala ulang, maka pemberian susu sapi dapat dilakukan lagi secara penuh.
Sebagian besar bayi dan anak alergi susu sapi akan sembuh atau menjadi toleran terhadap susu sapi saat memasuki usia balita.
Sebanyak 50% bayi alergi susu sapi sembuh pada usia 1 tahun, lebih dari 75% sembuh pada usia 3 tahun, dan lebih dari 90% sembuh pada usia 6 tahun.
Itulah 3 pilihan susu formula alternatif untuk anak alergi susu sapi beserta durasi penggunaannya menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia. Semoga bermanfaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News