MOMSMONEY.ID - Ada beberapa alasan mengapa pemilik iPhone lebih gampang ditipu dibandingkan pemilik Android. Bukan, ini bukan tentang perangkat mana yang memiliki kamera terbaik, prosesor tercepat, atau fitur AI tercanggih.
Menurut analisis terbaru dari Malwarebytes, pengguna Android lebih jarang membagikan informasi pribadi untuk promosi, lebih sering menggunakan alat keamanan, dan lebih sering mengelola kata sandi unik di berbagai akun.
David Ruiz, seorang pengamat media sosial dari Malwarebytes.com menyebutkan bahwa Malwarebytes mensurvei 1.300 orang berusia di atas 18 tahun di Amerika Serikat, Inggris, Austria, Jerman, dan Swiss. Dalam laporan awal yang dirilis pada bulan Juni, Malwarebytes mengungkapkan bagaimana penipuan online terjadi di kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Cara Menambahkan Audio Sendiri ke Story Instagram Anda, Ini Langkah Mudahnya
Berikut ini beberapa hal penting yang dapat disimpulkan:
- Pengguna Apple cenderung terlibat dalam perilaku berisiko. 47% pengguna iPhone membeli barang dari sumber yang tidak dikenal karena menawarkan harga terbaik.
- 41% pengguna iPhone mengirim pesan langsung (DM) di media sosial ke akun perusahaan atau penjual untuk mendapatkan diskon atau kode diskon.
- 53% pengguna iPhone telah menjadi korban penipuan, sedangkan pengguna android hanya 48% yang mengalami penipuan.
Alasan mengapa pemilik iPhone lebih gampang ditipu
Ini dia alasan mengapa pemilik iPhone lebih gampang ditipu dibandingkan pemilik Android:
1. Belanja di toko yang tidak aman
Pengguna iPhone diklaim lebih sering mengakses tautan yang tidak dikenal, membagikan informasi pribadi, dan pindai kode QR yang dapat mengarah ke lokasi yang tidak diketahui. Inilah mengapa iPhone bisa terkena malware, pencurian data, dan bahkan penipuan.
Beberapa penipu juga membuat akun seperti toko online meminta pelanggan untuk mengirimkan pesan langsung (DM) di media sosial untuk mendapatkan kode diskon. Mereka biasanya meminta pengguna untuk memasukkan email atau nomor telepon untuk penawaran promosi.
Menurut analisis terbaru Malwarebytes, ada 63% pengguna iPhone mendaftarkan nomor telepon mereka untuk pesan teks agar bisa mendapatkan kupon, diskon, uji coba gratis, atau penawaran promosi lainnya. Demikian pula, 41% pengguna iPhone mengirim DM di media sosial ke akun perusahaan atau penjual untuk mendapatkan diskon atau kode diskon.
Malwarebytes juga menemukan bahwa 47% pengguna iPhone membeli barang dari situs web atau pemasok yang tidak dikenal karena menawarkan harga terbaik. 70% pengguna iPhone juga memindai kode QR untuk menyelesaikan pembelian.
Mulai tahun 2020, pemindaian kode QR menjadi hal yang umum karena restoran di seluruh dunia. Selain itu, ada juga beberapa modus kejahatan lain yang dibalut dengan intrik asmara, penipuan pekerjaan, atau penipuan investasi melalui DM yang dikirim di media sosial.
2. Tidak mengaktifkan fitur keamanan
Menurut analisis baru Malwarebytes, hanya 21% pengguna iPhone yang mengaku menggunakan perangkat keamanan di ponselnya. Sedangkan, ada 29% pengguna Android yang sudah mengaktifkan fitur penting ini.
Pengguna iPhone juga cenderung tidak menggunakan pemblokir iklan. Rendahnya penggunaan fitur “pemblokir iklan" ini bisa membahayakan ponsel pengguna.
Selain itu, hanya ada 35% pengguna iPhone yang memilih kata sandi yang unik dan kuat untuk akunnya. Sementara itu, sebanyak 41% pengguna Android sudah memiliki kesadaran untuk memakai kata sandi yang kuat.
Membuat kata sandi yang kuat dan unik jadi dasar untuk menjaga keamanan online. Bagi pengguna yang tidak mempercayai pengelola kata sandi pihak ketiga, Apple merilis aplikasi “kata sandi" di iOS 18 yang memudahkan pengelolaan kata sandi secara default.
3. Keunggulan android, diam-diam melawan penipuan
Setiap bulan, sistem Android mencegat lebih dari 10 miliar panggilan dan pesan mencurigakan sebelum sampai ke pengguna. Sistem pemeriksaan Rich Communication Services(RCS) Google juga memblokir ratusan juta nomor palsu.
Langkah ini adalah skala perlindungan yang diam-diam telah menjadi salah satu keunggulan Android. Sementara Apple menekankan privasi dan kontrol ekosistem, Google telah mengambil sikap yang lebih aktif dan defensif dengan menanamkan model AI yang terus belajar dari tren penipuan secara real time.
Bagaimana AI android menjaga keamanan pengguna?
AI android menjaga keamanan pengguna dengan langkah berikut ini:
1. Filter pesan spam
Pesan spam secara otomatis difilter ke dalam folder yang diblokir. Sistem akan menandai pola bahasa yang mirip penipuan menggunakan AI di perangkat.
Jika nomor tak dikenal mencoba meniru format penipuan yang sudah dikenal, Android akan langsung menampilkan peringatan sebelum Anda membuka pesan tersebut.
2. Panggilan
Aplikasi Phone by Google dapat menyaring nomor yang mencurigakan sebelum berdering. Untuk penelepon tak dikenal, fitur penyaringan panggilan akan menjawab sebagai Anda dan mentranskripsikan panggilan secara langsung.
Hal ini menunjukkan apakah panggilan tersebut sah atau berpotensi menjadi upaya penipuan.
3. Aplikasi & web
Sementara itu, Play Protect terus memindai aplikasi yang terpasang untuk mencari perilaku berisiko. Chrome sudah didukung oleh model bahasa yang luas, menandai situs dan unduhan berbahaya sebelum kerusakan terjadi.
Baca Juga: Meta Rilis Fitur History Tontonan di Instagram Cari Reels Favorit Lebih Mudah
Itu dia informasi singkat yang mengungkap tentang alasan mengapa pemilik iPhone lebih gampang ditipu dibandingkan pemilik Android yang penting untuk dipahami.
Selanjutnya: Kalender Desember 2025 Daftar Hari Besar Global dan Nasional Penuh Makna
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News