BisnisYuk

1.200 Lebih Siswa Uji Kemampuan Berbahasa Inggris di CEST dari Edtech Cakap

 1.200 Lebih Siswa Uji Kemampuan Berbahasa Inggris di CEST dari Edtech Cakap

MOMSMONEY.ID - Raut muka serius dan sesekali tegang, tampak dari wajah puluhan mahasiswa Universitas Bhayangkara. Melalui layar komputer masing-masing, siang itu mereka tengah mengikuti tes Bahasa Inggris CEST (Cakap English Standardized Test), yang difasilitasi oleh Edtech Cakap. Test yang berlangsung secara daring ini menjadi tahap yang dijalankan kampus agar mahasiswa, terutama yang segera lulus, bisa mengetahui tingkat keterampilan bahasa mereka.

“Deg-degan sih mengikuti tesnya, apalagi ini pengalaman pertama saya buat mengetahui skor atau kemampuan Bahasa Inggris saya,” ujar Niko Feri Gunawan, mahasiswa semester akhir Universitas Bhayangkara usai tes. 

Niko menambahkan bahwa tes seperti ini bisa jadi alternatif yang ramah kantong mahasiswa, namun bisa diandalkan terutama dalam mengukur kemampuan bahasa dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. 

“Saya harap kedepannya (hasil CEST ini) bisa untuk (jadi pijakan dalam) mengikuti ujian-ujian tes masuk di kementrian kan ada tuh tes Bahasa Inggris dan perusahaan-perusahaan lain yang membutuhkan syarat kemampuan Bahasa Inggris,” tutup Niko. 

Terkait tes kemampuan bahasa asing terutama Inggris, tahun lalu jagat maya sempat dihebohkan dengan keluhan peserta tes bersama BUMN. Menurut mereka tes Bahasa Inggris untuk masuk ke sejumlah perusahaan pelat merah sangatlah sulit. 

Selain BUMN, saat ini hampir semua institusi menjadikan keterampilan berbahasa Inggris sebagai syarat wajib yang harus dipenuhi. Atas dasar inilah, Cakap melahirkan CEST pada kuartal dua tahun lalu, sebagai alternatif yang bisa diambil individu guna mengetahui tingkat kemahiran berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris. 

Namun tidak sedikit masyarakat terutama kalangan mahasiswa yang kerap menemui kendala dalam hal biaya dan waktu pelaksanaan yang tidak fleksibel. Yoshua Yanottama, Head of Education Cakap menyebut bahwa CEST memiliki sejumlah keunggulan terutama dari sisi fleksibilitas dan teknologi. 

“Siswa yang mengambil tes dengan CEST, bisa melakukannya dengan device milik mereka sendiri. Meski demikian validitas atau hasil tes tetap terjaga karena sistem pengawasan dilakukan dengan kombinasi antara manusia dan artificial intelligence (AI)," kata Yoshua. 

Dengan demikian CEST menawarkan fleksibilitas dan keandalan yang tak tertandingi dengan biaya yang lebih rendah dari tes konvensional. 

Sementara dari segi biaya tes, tanpa menyebutkan angka, Rani Ronsmelia, Business Development Manager Cakap mengungkapkan bahwa Cakap menyediakan solusi tes kemampuan bahasa yang terjangkau namun terpercaya melalui penggunaan proktor. 

"Sebagai proficiency test/test kecakapan, CEST menggunakan AI dan teknologi adaptif untuk mencegah kecurangan dan mengurangi biaya sambil mempertahankan kualitas dan validitas yang sama dengan alternatif lain, " kata Rani. 

CEST sendiri sudah berstandar dengan Common European Framework of Reference for Languages (CEFR). Selain itu, melalui satu kali tes CEST, bisa mendapat beberapa hasil prediksi diantaranya CEFR Level, IELTS, TOEFL IBT dan TOEFL ITP. 

Sementara, pihak kampus merasa sangat terbantu dengan adanya alternatif proficiency test yang sangat fleksibel. Apalagi dalam hal mengukur serta menilai sejauh mana mahasiswa bisa mencapai nilai standar yang sudah kampus tentukan sebelumnya. 

“Dari awal memang sudah kita amati dan lihat, CEST paling sesuai dengan (kebutuhan) mahasiswa sekarang, tesnya cepat, bisa dilakukan secara online,” ujar Rosalina Siagian, Kepala UPT pengembangan bahasa Universitas Bhayangkara. 

Hingga saat ini, CEST sudah digunakan oleh lebih dari 1.200 ribu siswa dan 92 institusi, diantaranya Politeknik Negeri Subang, Politeknik Bina Trada Semarang, hingga Universitas Sulawesi Tenggara. 

Berdasarkan hasil riset dalam laporan dampak Cakap tahun 2023,  94% siswa menganggap hasil tes CEST dapat diandalkan. Sementara 91% siswa menyatakan bahwa CEST memenuhi standar dan menunjukkan kualitas tes kemampuan bahasa asing yang baik.

Baca Juga: 5 Tahun Berdiri, Ini Dampak Keberadaan Edtech Cakap bagi Dunia Pendidikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News