MOMSMONEY.ID - Simak tren rumah yang diprediksi akan hilang pada 2026 agar dekorasi tetap relevan dan sesuai kebutuhan hunian masa kini.
Dunia dekorasi rumah terus berubah mengikuti kebiasaan, gaya hidup, dan selera visual yang makin berkembang.
Dari berbagai pandangan para desainer yang dirangkum dari sumber tepercaya termasuk Good House Keeping, ada sejumlah tren interior yang disebut sebut tak lagi bertahan di tahun 2026.
Pergeseran ini bukan soal ikut arus tren semata, tapi lebih berkaitan dengan bagaimana rumah bisa terasa lebih hangat, personal, dan nyaman untuk ditinggali setiap hari.
Seperti yang diungkap para ahli, arah desain rumah kini bergerak menjauhi tampilan seragam dan mulai kembali pada karakter yang lebih natural ujar salah satu desainer.
Baca Juga: 5 Ruangan Rumah yang Harus Dirapikan Sekarang agar Hunian Nyaman saat Liburan
Dapur serba putih mulai terasa membosankan
Dapur full putih yang dulu dianggap paling aman kini makin ditinggalkan. Banyak orang menginginkan suasana dapur yang lebih hidup lewat warna warna seperti hijau gelap, biru navy, atau taupe yang memberi kesan hangat. Tren dapur sekarang mendorong desain yang terasa lebih dalam dan tidak monoton.
Headboard bentuk kerang mulai kurang diminati
Tempat tidur dengan bentuk kerang atau tepian bergelombang mulai dianggap terlalu manis. Banyak yang memilih desain headboard lebih tegas dengan material alami agar kamar tidur terlihat dewasa dan tahan lama dari segi gaya menurut pendapat desainer Christopher Boutlier.
Pulau dapur model air terjun makin jarang dipakai
Waterfall island sempat merajai desain dapur modern, tapi kini dinilai kurang memberi karakter. Tren terbaru justru menonjolkan kombinasi material seperti kayu, batu alam, atau metal untuk menciptakan nuansa dapur yang lebih hangat dan berkepribadian.
Warna abu abu milenial digantikan palet yang lebih hangat
Dinding bernuansa abu abu yang dulu populer kini terasa terlalu dingin. Banyak orang mulai memilih warna hangat seperti beige, cokelat lembut, atau tone earthy yang membuat rumah lebih nyaman dan welcoming.
Lampu gantung raksasa mulai ditinggalkan
Lampu gantung besar yang dulu jadi pusat perhatian kini diganti lampu berukuran lebih kecil namun detailnya lebih halus. Pencahayaan yang menyatu dengan desain ruangan dianggap lebih modern, sekaligus membuat ruangan tidak terasa penuh.
Ruang makan formal mulai dialihfungsikan
Karena rutinitas keluarga sekarang lebih fleksibel, ruang makan formal makin jarang dipakai. Banyak yang mengubahnya menjadi ruang kerja, area nonton, atau bahkan perpustakaan kecil supaya lebih terpakai setiap hari menurut Jamie Lyn Smith.
Baca Juga: Mau Tidur Lebih Nyenyak? Kata Desainer, Ganti Warna Cat Kamar Ini Sekarang
Detail kayu sederhana dianggap kurang berkarakter
Rumah dengan finishing kayu minimalis kini dinilai terlalu polos. Desainer mulai menghadirkan panel dinding, lis mahkota, atau detail kayu yang lebih kaya untuk memberi sentuhan khas pada hunian kata Liz Fraser Wooten.
Kamar serba netral terasa kurang ekspresif
Warna putih bersih dan material boucle mulai jarang dipilih. Sebagai gantinya, warna warna natural dengan tekstur khas seperti batu, kain bermotif, atau furniture bertekstur jadi pilihan untuk menghadirkan kedalaman visual yang lebih menarik.
Modern farmhouse makin ditinggalkan
Gaya rumah putih hitam yang dulu booming kini terasa terlalu generik. Banyak yang menilai tampilannya kurang natural dan terlalu kaku, sehingga tren rumah mulai bergeser ke arah warna yang lebih membumi dan material yang lebih organik menurut Liz Potarazu.
Boucle tidak lagi jadi bintang utama
Furnitur berbahan boucle yang sempat ngetren kini dianggap terlalu sering muncul. Tekstur alternatif seperti linen slub, chenille, atau wol sikat mulai dipilih untuk menghadirkan kesan hangat tetapi tetap baru.
Minimalisme berlebihan mulai tergeser maksimalisme modern
Gaya super minimalis dianggap terlalu steril dan kurang menggambarkan kepribadian pemilik rumah. Kini, banyak orang kembali menyukai perpaduan warna, pola, dan layer yang tetap tertata rapi sehingga ruangan terasa hangat namun tetap stylish pendapat desainer Eleanor Tate Trepte.
Warna kayu yang seragam kini kurang diminati
Menggunakan warna kayu yang seragam di seluruh rumah justru membuat tampilan terasa datar. Campuran beberapa tone kayu kini lebih disukai karena memberi kesan natural dan hangat kata Sierra Schmitt.
Baca Juga: 3 Warna Cat Kamar Tidur Ini yang Bisa Bikin Anda Menyesal Menurut Desainer
Dinding polos diganti tekstur
Dinding halus tanpa aksen mulai ditinggalkan. Tekstur seperti plester alur, wallpaper artistik, hingga mural menjadi cara baru menghadirkan dimensi visual yang lebih kaya pendapat Rosa Santiago Zimmerman.
Ruangan ala katalog tidak lagi dicari
Pemilik rumah kini ingin ruang yang menunjukkan karakter mereka, bukan ruangan yang terlihat seperti contoh showroom. Sentuhan personal dan barang yang punya cerita jadi daya tarik utama kata Cheryl Stauffer.
Tirai kafe mulai tak banyak dipakai
Tirai setengah jendela dinilai menghambat cahaya masuk. Gaya yang naik daun saat ini adalah gorden panjang sampai lantai atau tirai linen simpel yang memberi tampilan lebih elegan dan rapi.
Arah desain rumah tahun 2026 memperlihatkan bahwa gaya yang terlalu kaku dan seragam mulai ditinggalkan. Fokusnya kini ada pada ruang yang hangat, bertekstur, dan mencerminkan siapa penghuninya.
Setelah memahami tren yang memudar, Anda bisa membuat rumah tetap relevan, nyaman, dan tampil menarik dalam jangka panjang.
Selanjutnya: Juventus Kantongi Tambahan Modal 97,8 juta Euro
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News