MOMSMONEY.ID – Depresiasi adalah proses alami penurunan nilai aset seiring waktu. Banyak orang tidak menyadari bahwa barang yang dimiliki bisa kehilangan nilai secara perlahan.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda tersebut agar Anda tidak rugi dalam perencanaan keuangan. Jika Anda memiliki aset seperti rumah, kendaraan, atau peralatan usaha, memahami depresiasi sangat diperlukan agar Anda bisa mengatur strategi keuangan dengan lebih baik.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering terjadi situasi saat aset yang dulu bernilai tinggi, sekarang sudah berkurang nilainya. Contohnya, sebuah mobil yang dibeli tiga tahun lalu, kini jika dijual, harganya pasti jauh lebih rendah daripada harga awal.
Jika tidak disadari sejak awal, depresiasi bisa membuat Anda salah menilai kekayaan bersih dan mengambil keputusan finansial yang kurang tepat. Karena itu, penting untuk memahami tanda-tanda awal aset mulai kehilangan nilainya agar Anda bisa mengambil langkah strategis sebelum terlambat.
Berikut ini PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Menyusun lima tanda utama yang perlu Anda waspadai saat aset mulai mengalami depresiasi.
1. Biaya Perawatan Terus Meningkat
Aset yang mulai menua biasanya membutuhkan perawatan dan perbaikan yang semakin sering dan biaya yang makin tinggi. Misalnya, kendaraan yang sudah lama digunakan mungkin membutuhkan penggantian spare part lebih sering.
Begitu juga dengan peralatan elektronik, semakin lama Anda pakai, semakin banyak kerusakan atau gangguan yang muncul. Biaya perawatan yang meningkat adalah tanda jelas aset kamu mengalami depresiasi ekonomi.
2. Nilai Pasar Turun
Tanda pertama bahwa aset Anda mengalami depresiasi adalah penurunan nilai pasar. Ketika Anda mencari harga jual aset seperti mobil atau rumah, seringkali harga yang ada di pasaran sudah jauh lebih rendah dibandingkan harga saat pembelian.
Penurunan harga ini menunjukkan aset sudah mengalami depresiasi. Jika tidak dipantau, Anda berisiko kehilangan lebih banyak nilai jika suatu saat perlu menjual aset tersebut.
Baca Juga: 4 Cara Menghitung Modal dan Harga Jual yang Tepat Agar Bisnis Tidak Merugi
3. Teknologi Mulai Ketinggalan
Saat teknologi terus berkembang, beberapa aset bisa dengan cepat menjadi usang dan kurang relevan, walaupun secara fisik masih berfungsi baik.
Smartphone, komputer, atau mesin produksi adalah contoh barang yang sering terdampak oleh inovasi teknologi. Aset yang teknologi atau fiturnya mulai tertinggal mengalami depresiasi fungsional, sehingga nilainya di mata pasar pun turun. Peningkatan fitur baru yang lebih canggih adalah alasan lain aset lama menurun nilainya.
4. Kinerja atau Efisiensi Menurun
Seiring waktu, aset sering kali tidak bekerja seefisien dulu. Mesin bisa menjadi lebih boros energi, komputer mulai lemot, atau alat produksi tidak mampu menghasilkan output seperti saat baru.
Penurunan kinerja ini adalah sinyal penting bahwa nilai fungsional aset Anda telah turun. Jika dibiarkan, produktivitas dan efektivitas kerja bisa terdampak signifikan. Efisiensi aset yang menurun menjadi indikator kuat dari penyusutan nilai.
5. Ada Catatan Penurunan Nilai di Laporan Keuangan
Bagi Anda yang mengelola usaha atau sudah terbiasa mencatat aset, depresiasi bisa terlihat jelas dalam laporan keuangan. Depresiasi adalah beban yang diakui dalam akuntansi sebagai gambaran penurunan nilai aset tetap, seperti mesin atau kendaraan perusahaan.
Dalam laporan keuangan, nilai aset akan terus dikurangi setiap tahun sesuai tarif atau umur ekonomisnya. Dengan memahami cara pencatatan depresiasi, Anda dapat menilai sejauh mana aset sudah menurun nilainya.
Mengetahui lima tanda aset kena depresiasi adalah langkah penting agar Anda bisa mengambil keputusan keuangan yang lebih cermat dan tidak mengalami kerugian yang tidak perlu.
Setiap aset pasti mengalami depresiasi, namun dengan mengenali tandanya, Anda bisa menentukan waktu perawatan, mengganti aset, atau memilih investasi baru dengan pertimbangan yang matang. Jangan abaikan tanda-tanda di atas agar cicilan atau investasi tetap nyaman dan keuangan tetap lancar.
Baca Juga: Ingin Punya Bisnis Kuliner? Intip Cara Founder Goerih Tahu Crispy Memulai Usaha
Selanjutnya: Sebut Data Keliru, Nigeria Bantah Tuduhan AS soal Pelanggaran Kebebasan Beragama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News