MOMSMONEY.ID - Toner dan astringent berfungsi untuk membersihkan wajah dari kotoran, debu, dan sisa make up. Namun, ternyata kedua produk skincare tersebut memiliki cukup banyak perbedaan. Mulai dari manfaat, kandungan hingga jenis kulit yang cocok untuk dipakai.
Agar Anda tidak keliru, berikut perbedaan toner dan astringent untuk wajah dilansir dari harpersbazaar.co.id:
Apa itu toner dan astringent?
Toner merupakan produk skincare yang memiliki konsistensi cair, seperti air. Toner bermanfaat untuk menghilangkan sisa riasan dan pembersih yang mungkin tertinggal di kulit Anda setelah mencuci wajah, menutrisi kulit, dan mengembalikan pH kulit ke tingkat normal.
Biasanya bahan utama dalam toner yaitu gliserin dan bahan humektan lainnya. Toner juga biasanya mengandung bahan-bahan lainnya seperti ekstrak herbal, rose water, antioksidan, dan bahan anti-penuaan seperti niacinamide. Bahan-bahan ini dapat membantu memperbaiki tekstur kulit, mencerahkan warna kulit, dan meratakan warna kulit.
Astringent adalah produk skincare yang memiliki konsistensi cair, yang digunakan sebagai langkah kedua setelah pembersihan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin terlewatkan saat membersihkan wajah atau sisa residu dari pembersih wajah Anda.
Kemudian, astringent biasanya juga diformulasikan untuk menghilangkan minyak berlebih dari kulit, sehingga dapat membantu melawan jerawat. Bisa dikatakan, astringent sebagai bentuk toner yang lebih kuat. Sebagian besar astringent biasanya mengandung alkohol, meskipun ada beberapa pilihan astringent bebas alkohol sehingga bisa meminimalisir kulit kering dan iritasi.
Astringent juga sering ditemukan dengan bahan-bahan lain, seperti salicylic acid, citric acid, atau witch hazel, yang dapat membantu mengobati jerawat, meredakan peradangan, mengecilkan tampilan pori-pori, dan merangsang pergantian sel kulit.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Exfoliating Toner Lokal Bantu Kulit Jadi Glowing!
Perbedaan toner dan astringent
Secara umum, toner dan astringent digunakan sebagai langkah kedua setelah cleanser, walaupun Anda tidak dianjurkan untuk menggunakan keduanya secara bersamaan.
Akan tetapi, toner dan astringent memiliki perbedaan utama. Astringent mampu menghilangkan minyak berlebih dari kulit, yang berada jauh di dalam pori-pori yang bisa memicu jerawat, sehingga paling baik digunakan untuk merawat kulit berminyak dan rentan berjerawat.
Sedangkan, toner mampu membersihkan kulit secara gentle berkat formulanya yang sebagian besar adalah air. Toner juga mampu menghilangkan sisa minyak tanpa membuat kulit kering karena mengandung bahan-bahan yang menghidrasi.
Jenis kulit yang tepat
Toner dianjurkan untuk dipakai pemilik kulit kering, kulit mature dan kulit sensitif. Sebab lebih lembut namun tetap efektif untuk membersihkan kulit dan menghilangkan minyak. Kandungan gliserin dalam toner yang berfungsi sebagai humektan dapat menjaga kelembapan kulit dan menenangkan kulit, sekaligus mengontrol produksi minyak berlebih.
Sedangkan astringent, jenis kulit yang dianjurkan memakainya adalah kulit berminyak, kulit berjerawat dan kulit kombinasi. Hal ini karena, astringent lebih efektif menghilangkan minyak berlebih dibandingkan toner, sehingga lebih baik untuk merawat kulit berminyak dan berjerawat.
Kandungan alkohol dalam astringent dapat bermanfaat untuk membersihkan kulit dan membunuh bakteri yang bisa menyebabkan jerawat. Witch hazel yang juga sering ditemukan dalam produk astringent, juga dapat bermanfaat untuk mengatasi masalah jerawat, memperkecil tampilan pori-pori, dan mengurangi kelebihan minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News