BisnisYuk

UOB Tetap Optimistis di Tengah Potensi Kenaikan NPL Sektor Kelapa Sawit

UOB Tetap Optimistis di Tengah Potensi Kenaikan NPL Sektor Kelapa Sawit

MOMSMONEY.ID - UOB Indonesia tetap optimistis terhadap kinerja nasabah di sektor kelapa sawit, khususnya industri Crude Palm Oil (CPO), yang belakangan berpotensi mengalami peningkatan non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalah.

Baca Juga: Ombudsman RI Rilis Hasil Kajian Sistemik Kelapa Sawit

Kenaikan berpotensi terjadi akibat imbas dari penertiban kawasan hutan yang berkaitan erat dengan lahan perkebunan kelapa sawit.

Menanggapi hal tersebut, Susanto Lukman, Wholesale Banking ESG Coordinator UOB Indonesia mengatakan, kinerja debitur UOB Indonesia sendiri dalam keadaan baik dan cenderung tidak terdampak.

“Secara khusus untuk UOB, Alhamdulillah, debitur kami masih cukup baik dan mampu mengatasi tantangan-tantangan yang ada," tuturnya kepada Momsmoney di Jakarta, Selasa, (23/4).

Namun, jika melihat kondisi pasar secara luas, ia tidak menampik adanya sejumlah nasabah lainnya yang cukup terdampak.

Baca Juga: Soal Kebijakan Tarif Impor Trump, Begini Dampaknya ke Sektor Kelapa Sawit

“Secara umum, memang banyak perusahaan yang terdampak oleh kebijakan baru tersebut. Secara case-by-case pun, memang ada potensi kenaikan NPL,” tambah Susanto.

Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, pihaknya menekankan pentingnya kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah.

“Ini penting agar perusahaan-perusahaan tetap berada dalam koridor hukum dan mendapatkan perlindungan regulasi,” kata Susanto.

Ia juga menambahkan, ke depannya, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka menjalani proses perizinan dan administrasi lainnya yang lebih rapi dan tertib.

“Dalam arti, jika suatu kawasan memang masih termasuk wilayah yang dilindungi, maka perusahaan tidak boleh beroperasi sembarangan di sana,” ujarnya.

Baca Juga: PTPN Bahas Masa Depan dan Peran Strategis Kelapa Sawit Menuju Indonesia Emas 2045

 

Selanjutnya: Pendanaan Seret, Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang Dipangkas IMF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News