MOMSMONEY.ID - Produsen plastik bening, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 40 miliar - Rp 60 miliar di tahun 2025 ini. Sebagian besar dana ini untuk membangun pabrik baru di Boyolali, Jawa Tengah.
Dalam keterbukaan informasi, manajemen PBID menyebutkan, nantinya 60%-65% capex akan dialokasikan untuk breakdown tanah bangunan. Sedangkan 30%-35% untuk pemeliharaan mesin. Sumber dana capex dari dana internal perusahaan.
Bukan tanpa alasan produsen plastik bening Tomat ini bangun pabrik di Boyolali. Panca Budi mengincar UMR yang lebih rendah.
Saat ini, PBID memiliki 5 pabrik di Banten, 4 pabrik di Jawa Tengah, 1 pabrik di Sumatera Utara, dan 1 pabrik di Johor Malaysia.
"Kalau melihat selisih UMR di Tangerang dengan Solo dan Boyolali yang perbedaannya sangat besar, kami melakukan shifting ke Jawa Tengah, tapi kami tidak dengan sengaja melakukan PHK," tulis Lukman Hakim, Direktur dan Sekretaris Korporasi PBID dalam keterbukaan informasi, Senin (26/5).
Sebagai gambaran, UMR Kota Tangerang 2025 di kisaran Rp 5,06 juta. Di Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang sekitar Rp 4,9 juta.
Sementara itu, UMR di Boyolali dan Solo di tahun 2025 sekitar Rp 2,4 juta.
Peningkatan kapasitas Jawa Tengah dan menurunkan biaya produksi adalah salah satu strategi PBID di tahun 2025.
Untuk mendorong penjualan dan memperkuat brand equity, Panca Budi juga memperluas pangsa pasar dan jangkauan distribusi dengan mendirikan gudang distribusi terutama Indonesia bagian Timur, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera.
Selain itu, perusahaan ekspansi ke Indonesia bagian timur dan mengembangkan pabrik di Jawa Tengah. "Pabrik ini akan mendukung penambahan kapasitas produksi PT Panca Budi Idaman Tbk secara keseluruhan dan juga menurunkan biaya produksi," tulis Lukman.
Strategi perusahaan lainnya yaitu meningkatkan kualitas produk dan brand value dengan menerapkan standar ISO dan mengiklankan merek-merek melalui media social & media massa.
Panca Budi juga melakukan inovasi & diversifikasi produk dengan cara menambah beberapa produk seperti food pack, dus kue, kertas nasi, gelas plastik, dan lain sebagainya.
Dengan strategi efisiensi dan peningkatan penjualan, PBID mengatakan cukup optimistis di tahun 2025.
Di akhir 2024, Panca Budi mencatatkan laba bersih Rp 487,17 miliar, naik 29,57% dari Rp 375,98 miliar pada tahun 2023. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba bruto yang disebabkan oleh penurunan harga pokok penjualan.
Ada pun, penjualan bersih perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 11,54% year on year dari sebesar Rp 4,7 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 5,24 triliun pada tahun 2024. Peningkatan penjualan tersebut utamanya karena meningkatnya nilai penjualan di pasar domestik.
Selanjutnya: Promo Starbucks Paling Worth It Minggu Ini! 2 Minuman Cuma Rp 29.000 Pakai BCA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News