InvesYuk

Tren Naik Menghampiri Saham PGEO, Diproyeksi akan Berlanjut

Tren Naik Menghampiri Saham PGEO, Diproyeksi akan Berlanjut

MOMSMONEY.ID - Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) ditutup menguat ke posisi harga IPO Rp 875 pada penutupan perdagangan Rabu (2/8). Sementara, Kamis (3/8), saham PGEO masih stagnan di Rp 875. 

Tren harga saham perusahaan penyedia listrik bertenaga panas bumi ini terlihat menguat dalam dua pekan terakhir.

Analis Teknikal CGS-CIMB Sekuritas Ratna Wijayanti mengatakan potensi kenaikan saham PGEO bisa berlanjut ke level Rp 920-Rp 950 per saham apabila berhasil menyentuh level Rp 900 .

"Kalau dilihat chart masih bagus tapi apabila belum mencapai Rp 900 akan ada minor koreksi," kata Ratna dalam keterangan tertulis, Kamis (3/8).

Menurut Ratna, level support saham PGEO berada pada rentang 830-860 . Sementara, dari sisi fundamental ditopang oleh berita positif terkait peningkatan kinerja keuangan hingga semester pertama 2023.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Pertamina Geothermal (PGEO) yang Cetak Kinerja Solid

Harga saham PGEO tercatat meningkat 17% dalam dua pekan terakhir hingga ke posisi harga IPO pada Rabu di awal pekan Agustus in. Alhasil market cap atau kapitalisasi pasar PGEO mencapai Rp 36 triliun.

PT Pertamina Power Indonesia menguasai 69% saham PGEO, Masdar Indonesia Solar Holdings RSC Limited 15%, dan masyarakat 10%.

Sementara itu, Analis CTA Saham Andri Zakarias Siregar melihat secara technical analysis, PGEO masih konsolidasi pada kisaran 795 - 935 . "Jika bisa break dan ditutup di atas 925 , next target kenaikan berikutnya di resistance 1.100-1.250," kata dia.

Sebelumnya saham PGEO sempat menembus level tertingginya (all time high) pada 6 Juni 2023 di posisi Rp 925 setelah perusahaan mengumumkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan pergantian direksi dan membagikan dividen sebesar 78% dari laba bersih 2022 atau $100 juta.  

Agenda RUPS tersebut memberikan kepercayaan kepada publik akan konsistensi PGEO dalam menjaga kinerja melalui ekspansi usaha sehingga mampu memberikan dividen maksimum 50% setiap tahunnya sesuai prospektus IPO perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News