MOMSMONEY.ID - Sudah terlanjur terjebak riba? Yuk, simak langkah-langkah nyata agar bisa lepas dan mulai atur keuanganmu lebih berkah tanpa bunga.
Melansir dari OCBC, praktik riba masih menjadi masalah finansial yang dihadapi banyak masyarakat modern, terutama saat kebutuhan hidup mendesak memaksa seseorang mengambil pinjaman berbunga.
Padahal, dalam ajaran Islam, riba termasuk transaksi yang sangat dihindari karena dapat menciptakan ketimpangan ekonomi dan menggerus keberkahan rezeki.
Tak sedikit orang ingin keluar dari jerat riba, tapi bingung harus mulai dari mana. Perlu kesadaran, disiplin, dan langkah nyata agar keuangan bisa kembali stabil tanpa bergantung pada bunga utang.
Menurut pakar ekonomi syariah, riba bukan sekadar dosa, tetapi juga bisa menjadi sumber tekanan finansial dan psikologis jika dibiarkan, ujar seorang konsultan keuangan syariah.
Baca Juga: 10 Uang Kuno Indonesia Jika Dijual Harganya Mahal, Apakah Anda Punya?
Mengapa riba berbahaya bagi kehidupan finansial?
Riba bukan hanya soal tambahan bunga dalam pinjaman, tetapi mencerminkan sistem ekonomi yang menekan pihak lemah.
Dalam jangka panjang, riba menimbulkan ketidakadilan sosial, memperlebar kesenjangan antara kaya dan miskin, serta mengikis kesejahteraan masyarakat.
Dengan diharamkannya riba, Islam menawarkan sistem alternatif yang lebih adil seperti mudharabah (bagi hasil) dan murabahah (jual beli).
Namun di era modern, sistem keuangan konvensional masih mendominasi, sehingga tidak mudah sepenuhnya menghindarinya.
Langkah pertama untuk lepas dari jerat riba
1. Hiduplah sesuai kemampuan finansial
Langkah awal keluar dari riba adalah dengan menata ulang gaya hidup. Banyak orang terjerumus karena memaksakan diri membeli barang di luar kemampuan, lalu menutupi kekurangan dengan pinjaman berbunga.
Mulailah dengan mencatat pengeluaran, memisahkan kebutuhan dan keinginan, serta menahan diri dari gaya hidup konsumtif. Hidup sederhana bukan berarti kekurangan, tetapi justru menjaga keuangan tetap sehat dan tenang.
2. Bangun dana darurat sebagai tameng finansial
Ketika situasi darurat datang, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan mendadak dan banyak orang panik dan akhirnya mengambil pinjaman berbunga.
Solusinya adalah menyiapkan dana darurat minimal 6–12 kali pengeluaran bulanan.
Simpan di instrumen likuid seperti tabungan syariah atau emas digital agar mudah diakses kapan pun tanpa melanggar prinsip keuangan halal.
3. Kendalikan diri dengan prinsip delayed gratification
Riba sering muncul dari keinginan instan untuk memiliki sesuatu tanpa pertimbangan. Latih diri untuk menunda pembelian selama beberapa hari.
Kebiasaan ini akan membantu menilai apakah suatu barang benar-benar kebutuhan atau sekadar keinginan sesaat. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari cicilan berbunga yang menjerat.
Baca Juga: 4 Strategi Cerdas Atur Keuangan Liburan Keluarga Tanpa Bikin Kantong Menipis
4. Mulai investasi dan usaha halal
Untuk memperkuat keuangan tanpa riba, penting membangun aset halal. Kamu bisa mencoba investasi syariah seperti sukuk, reksa dana syariah, atau saham syariah.
Selain itu, membuka usaha kecil dengan prinsip halal juga bisa menambah pemasukan. Dengan penghasilan yang lebih mandiri, kamu tidak perlu lagi bergantung pada pinjaman konvensional.
5. Beralih ke lembaga keuangan syariah
Langkah paling strategis untuk keluar dari jerat riba adalah berpindah ke sistem keuangan berbasis syariah.
Gunakan bank atau koperasi syariah yang menerapkan akad sesuai syariat Islam, seperti murabahah, ijarah, atau mudharabah.
Setiap produk keuangan syariah diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga lebih transparan dan menenangkan secara spiritual maupun finansial.
Kini, banyak pilihan lembaga keuangan syariah yang mudah diakses masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah Unit Syariah OCBC yang membantu nasabah mengatur keuangan, menabung untuk haji atau umrah, serta mengajukan pembiayaan tanpa riba.
Baca Juga: Rahasia Orang Kaya Mengubah Gaji Jadi Aset yang Terus Bertumbuh, Simak Cara Cerdasnya
Bangun kesadaran dan komitmen jangka panjang
Keluar dari riba bukan hanya soal mengganti lembaga keuangan, tetapi juga membangun kesadaran finansial jangka panjang. Disiplin, edukasi keuangan syariah, dan komunitas positif sangat membantu menjaga konsistensi.
Ingat, perubahan kecil seperti menabung rutin, menghindari cicilan berbunga, atau bertransaksi dengan akad syariah adalah langkah besar menuju keberkahan finansial.
Terjebak riba memang bukan akhir segalanya. Asal ada niat dan langkah nyata, siapa pun bisa lepas dari jeratnya. Mulailah dengan hidup sesuai kemampuan, membangun dana darurat, dan beralih ke sistem keuangan syariah.
Dengan cara ini, kamu bukan hanya terbebas dari beban bunga, tetapi juga mendapatkan ketenangan hati dan keberkahan dalam setiap rupiah yang kamu hasilkan.
Selanjutnya: 5 Strategi Orang Kaya yang Bisa Ditiru untuk Melipatgandakan Kekayaan dari Nol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News